Nugget Fiesta Dirikan Pabrik di Gowa
Pengoperasian pabrik pengolahan daging ayam yang berdiri di lahan 8 hektare (ha) di kawasan industri Parangloe, Gowa, tersebut ditargetkan tahun depan
Editor:
Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Penghasil pakan ternak, day old chicks (anak ayam usia sehari komersial), dan makanan olahan terbesar di Indonesia PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk akan membangun pabrik pengolahan makanan di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pengoperasian pabrik pengolahan daging ayam yang berdiri di lahan 8 hektare (ha) di kawasan industri Parangloe, Gowa, tersebut ditargetkan pada tahun 2015 mendatang.
Pabrik tersebut memproduksi makanan olahan bakso, nugget, dan sosis. Selama ini, perseroan memproduksi makanan olahan dengan empat merek yakni Golden Fiesta, Fiesta, Champ, dan Okey.
Sebelumnya, perseroan sudah memiliki fasilitas produksi pakan ternak di Makassar dan fasilitas pembibitan di Sulsel. President Eastern Indonesia Charoen Pokphand Indonesia, Peraphon Prayooravong, Rabu (5/11), mengatakan, pabrik pemotongan tersebut merupakan ekspansi perusahaan di timur Indonesia.
Saat ini, proses pembangunan telah berjalan.(lihat: produk charoen pokphand). “Kami harap bisa beroperasi tahun depan dan memenuhi kebutuhan makanan cepat saji di timur Indonesia,” katanya di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
Hal tersebut dikatakan usai penandatangan kerja sama dengan Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Palubuhu. Sebelumnya, fasilitas pengolahan daging ayam milik perseroan hadir di sejumlah provinsi.
Senior Vice President Charoen Pokphand Regional Head, Christian Tiono, menambahkan, pabrik baru yang berbasis di Gowa tersebut diproyeksikan bisa menambah pendapatan perseroan hingga 15 persen atau mencapai Rp 30 triliun.
Tahun 2013 lalu, perseroan membukukan pendapatan hingga Rp 25,6 triliun. “Kami memang berusaha mendongkrak kontribusi pendapatan perusahaan melalui makanan olahan,” jelasnya.
Selain menambah fasilitas pabrik pengolahan daging ayam menjadi makanan olahan, perseroan juga menggenjot produksi day old chicks atau bibit ayam usia sehari untuk ayam potong maupun ayam petelur.
Hal itu seiring konsumsi ayam broiler di Indonesia yang mencapai 1,5 juta ekor sehari. Melalui fasilitas pembibitan di 19 daerah se-Indonesia termasuk Sulsel, perusahaan memproduksi 600-700 ribu ekor perpekan. Perseroan menargetkan produksi naik 15-20 persen.