Kenaikan Harga BBM Bakal Gerus Saham Emiten Konsumer
dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) haya bersifat sementara untuk pasar saham.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Ashmore Asset Management, Arief Wana, menilai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) haya bersifat sementara untuk pasar saham. Adapun, yang emiten yang sangat terasa dampaknya yaitu emiten di sektor konsumer.
"Dalam jangka pendek, ini sangat dirasakan perusahaan konsumer. Karena mereka akan mengalami kenaikan biaya semuanya," kata Arief, Kamis (30/10/2014).
Dengan kenaikan biaya tersebut, maka beban yang dikeluarkan perseroan mulai dari distribusi hingga bahan baku pastinya akan lebih besar dibandingkan sebelum kenaikan harga BBM. Namun, Arief memastikan dalam jangka panjang keuangan perusahaan tersebut akan kembali normal dan akan lebih baik.
"Karena nantinya pemerintah akan memanfaatkan biaya subsidi BBM untuk infrastruktur, dan ini pastinya berdampak positif untuk semua perusahaan," ujarnya.
Lebih jauh dia mengatakan, berdasarkan pengalaman jika pemerintah menaikkan harga BBM dampak ke perusahaan konsumer dan beban inflasi hanya sekitar tiga sampai empat bulan saja.
"Tidak ada dampak (negatif) jangka panjangnya," ucap Arief.
Adapun saham di sektor konsumer seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofoof Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), dan lain-lainnya.