Bos AirAsia Minta Tarif Tiket Batas Atas Dihapus
"Harus hilang. Kita ingin tarif rendah, semuanya airlines sama," ujar Tony di Jakarta, Senin (15/9/2014).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Group AirAsia Tony Fernandes berharap pemerintah menghapus tarif tiket batas atas. Pasalnya, hal tersebut membuat industri penerbangan tidak berkembang meraup keuntungan.
"Harus hilang. Kita ingin tarif rendah, semuanya airlines sama," ujar Tony di Jakarta, Senin (15/9/2014).
Menurut Tony jika tarif batas atas dihapuskan oleh pemerintah, otomatis semua kerugian yang diderita industri penerbangan. Tony pun memberi contoh kepada maskapai BUMN Garuda Airlines yang merugi akibat laba dibatasi akibat kebijakan pemerintah.
"Garuda kehilangan uang, mengakibatkan kerugian," ungkap Tony.
Saat ini pemerintah menawarkan kenaikan tarif batas atas sebesar 10 persen. Namun dari asosiasi penerbangan INACA menawarkan 25 sampai 30 persen.
Tony menilai jika tarif batas hilang, semua maskapai yang ada di dalam negeri bisa bertahan dan sehat kembali. "Kita harus punya maskapai yang sehat di Indonesia," jelas Tony.