Pasar Mobil Baru di Indonesia Mulai Memasuki Titik Jenuh
Pasar mobil baru di Indonesia mulai memasuki titik jenuh
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Pasar mobil baru di Indonesia mulai memasuki titik jenuh. Kapasitas produksi mobil yang menanjak tinggi dalam tiga tahun terakhir, tak diimbangi dengan kemampuan pasar dalam negeri.
JP Morgan dalam risetnya (26/8) menyebutkan, produksi mobil di Indonesia tahun ini bisa mencapai 1,75 juta–1,8 juta unit. Prediksi ini jauh dari produksi tahun lalu yang hanya 1,2 juta unit. Adalah investasi pabrik otomotif sejak 18 bulan terakhir membuat laju mobil mendaki.
Hanya, permintaan mobil tahun ini diprediksi cuma mencapai 1,3 juta unit mobil. Jika prediksi ini benar-benar jitu, maka prooduksi industri otomotif akan mengalami kelebihan produksi.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi lebih optimitis kalau produksi mobil tahun ini akan jauh lebih besar yakni bisa mencapai 1,98 juta unit. Sayang, pertumbuhan permintaan mobil di tahun ini tak akan sekencang produksi industri otomotif.
"Permintaan mobil tahun ini hanya sekitar 1,25 juta unit," ujar dia. Berbeda dengan tahun lalu yakni produksi mobil seimbang dengan permintaan, tahun ini, produksi mobil akan jauh lebih menumpuk.
Jika merujuk hitungan Sudirman dan JP Morgan akan ada selisih produksi mobil dan permintaan segede 480.000 unit hingga 500.000 unit. Kelebihan suplai itu, kata JP Morgan bisa disiasati oleh perusahaan otomotif dengan menggenjot ekspor.
Langkah ini pula yang dilakukan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII). Lewat Toyota dan Daihatsu, Grup Astra mengekspor sebanyak 270.000 unit kendaraan. Prediksi JP Morgan, tahun ini, ekspor anak usaha Astra ini akan naik 20% karena permintaan lokal yang stagnan.
Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran, PT Toyota Astra Motor (TAM) yakin, produksi dan permintaan pasar TAM tahun ini akan. "Kami memproduksi sesuai permintaan ekspor dan domestik," ujar Samulo ke KONTAN. (4/9)
Adapun kata Maria Sidabutar, Director Public Relation GM Indonesia akan menyeimbangkan produksi Chevrolet dengan pesanan diler. Di Indonesia, pabrik rakitan GM memproduksi Spin dengan kapasitas 40.000 unit per tahun. Tapi hingga Juli, penjualannya baru 5.084 unit. Itu artinya penjualan Spin baru 12% dari kapasitas produksi.
Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy and Communication Division Nissan Motor Indonesia mengklaim, Nissan selalu sesuaikan produksi dengan permintaan. (KONTAN/ Francisca Bertha Vistika )