Pertumbuhan Laba Bersih BRI akan Melambat pada Semester Dua
Kenaikan laba bersih pada kuartal 1 2014 karena adanya peralihan kredit dari tahun lalu
Penulis:
Arif Wicaksono
Editor:
Sugiyarto
Laporan Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Achmad Baiquni, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melihat bahwa kenaikan laba bersih pada kuartal 1 2014 yang meningkat 17,86 persen dari periode yang sama pada 2013 tidak akan terjadi lagi pada semester 2 2014. Hal ini karena adanya pelambatan kredit perbankan.
"Pertumbuhan laba bersih akan menurun pada semester dua 2014, ini sejalan dengan usaha BI untuk mengerem pertumbuhan perbankan, kita prediksi laba bersih akhir tahun tumbuhnya 10-12 persen," kata Baiquni di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Selain itu Baiquni juga melihat bahwa kenaikan laba bersih pada kuartal 1 2014 karena adanya peralihan kredit dari tahun lalu yang dilimpahkan tahun ini. Sebagian besar berasal dari kredit mikro.
"Mikro kita memang tumbuh besar, yang didominasi oleh nasabah baru, 17 persen dari pertumbuhan kredit mikro yang sebesar 21,01 persen dengan total angka Rp135,83 triliun itu berasal dari nasabah baru," katanya.
Sedangkan pada akhir tahun ini, BRI akan terus menjaga pertumbuhan kredit dan laba bersihnya. Diprediksi pertumbuhan laba bersih akan sejalan dengan pertumbuhan margin bunga bersih atau NIM dan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan.
"Laba bersih akan sejalan dengan pertumbuhan NIM kami yang tumbuh baik pada kuartal 1 2014, selain itu pertumbuhan DPK juga akan dijaga supaya tidak mempengaruhi biaya dana perbankan," katanya.