Selasa, 30 September 2025

Cadangan Devisa RI Dorong Pergerakan Indeks

Menurutnya pergerakan IHSG akan terimbas dari sentimen positif cadangan devisa RI hingga September 2013 yang berhasil naik 2,7 miliar dollar A

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Papan elektronik pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013). Pada perdagangan hari ini IHSG ditutup menguat 0,43 persen ke level 4.375,54. Dari 479 saham yang diperdagangkan, sebanyak 121 saham menguat, 128 saham melemah, dan 230 saham stagnan. Tujuh dari sembilan sektor yang tercatat di BEI menguat dengan penguatan terbesar dialami sektor industri dasar dan kimia 1,72 persen. Adapun dua sektor lainnya melemah dipimpin penurunan sektor agribisnis 2,57 persen. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Purwoko Sartono, Research Analyst PT. Panin Sekuritas Tbk, memperkirakan pada hari ini (9/10/2013) pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada kisaran support-resistance 4.380-4.468.

Menurutnya pergerakan IHSG akan terimbas dari sentimen positif cadangan devisa RI hingga September 2013 yang berhasil naik 2,7 miliar dollar AS menjadi 95,7 Miliar dollar AS. Apalagi RDG BI telah mempertahankan level BI Rate.

"Hal ini mampu menahan sentimen negatif dari masih buntunya kenaikan pagu utang Amerika yang ditakutkan akan menyebabkan gagal bayar," katanya di Jakarta, Rabu (9/10/2013)

Terkait pagu utang itu, Juru bicara Republik John Boehner pernah mengatakan House of Representatives (DPR) tidak dapat menaikkan pagu utang tanpa adanya paket pemotongan anggaran. Dia mengatakan Amerika bisa saja gagal bayar jika Obama tidak mau bernegosiasi.

Sedangkan Mood's Investors Service melihat bahwa potensi terjadinya gagal bayar Amerika sangat kecil dan efek dari partial shutdown ini tidak terlihat dalam jangka pendek tetapi akan semakin besar jika berkepanjangan.

Shutdown yang terjadi menyebabkan beberapa data ekonomi AS ditunda diumumkan sampai pemerintahan AS berjalan kembali.

Data minggu lalu yang tertunda, yaitu data tenaga kerja & pengangguran, sedangkan data minggu ini yang mungkin tertunda, yaitu penjualan ritel dan neraca perdagangan.

Dengan tertundanya pengumuman data ekonomi membuat The Fed kesulitan mengukur seberapa kuat perekonomian AS, untuk mengambil keputusan terkait pengurangan stimulus

Akibatnya IHSG rentan alami pelemahan akibat melemahnya bursa AS & Eropa yang terus alami pelemahan karena aksi wait & see para investor ini.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan