Kamis, 2 Oktober 2025

Empat Peternakan Sapi di Australia Diincar RNI

Walaupun ada penolakan dari partai politik di Australia, tak membuat pihak Indonesia membatalkan niatnya membeli peternakan sapi di Australia

zoom-inlihat foto Empat Peternakan Sapi di Australia Diincar RNI
Tribun Kaltim/Geafry Necolsen
Peternakan sapi di Desa Purna Sari Jaya, Kabupaten Berau, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengimbau kepada para peternak dan pedagang sapi agar menjaga kebersihan ternak sehingga terhindar dari penyakit dan aman dikonsumsi manusia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walaupun ada penolakan dari partai politik di Australia, tak membuat pihak Indonesia membatalkan niatnya membeli peternakan sapi di Australia.

Ismed Hasan Putro, Chief Executive Officer (CEO) PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan, pihaknya akan membeli tanah untuk peternakan di Australia. Tahan itu untuk peternakan sapi yang kelak dikirim Indonesia, dengan target 120.000 ekor per tahun.

Rencana RNI untuk mendapatkan pasokan daging sapi itu sudah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah Indonesia. Maklum, inflasi tinggi yang terjadi beberapa waktu lalu diakibatkan oleh naiknya harga daging sapi ini karena keterbatasan pasokan.

"Kami mendapat lampu hijau pemerintah sebulan yang lalu, dan sejak itu kami telah mengirim tim ke Australia untuk mengeksplorasi kemungkinan investasi," kata Ismed seperti dilansir Reuters, Kamis(12/9/2013). Selain mencari lahan, RNI kini sedang mencari pasokan 10.000 sapi per bulan di Australia.

Sebagaimana diketahui, Australia sempat menghentikan ekspor sapi hidup ke Indonesia tahun 2011 lalu karena adanya rekaman video yang menunjukkan perlakuan kasar terhadap binatang. Larangan tersebut dicabut setelah adanya perbaikan

Rencananya. RNI berniat untuk membeli tiga atau empat peternakan sapi skala menengah di Australia. Dalam melakukan pembelian tersebut, Ismed bilang akan menawarkan skema joint venture. Dalam hal ini, RNI harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah Australia.

Namun, bicara soal rencana untuk memiliki lahan di Australia, Ismed membantah rencana tersebut. "Kami tidak memiliki ambisi mendapatkan ratusan ribu atau sejuta hektare lahan untuk peternakan sapi di Australia," kata Putro. Sayangnya, Ismed tidak menjelaskan berapa rencana investasinya di di Australia.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved