Harga Bawang Melambung
DPR Deadline Pemerintah Stabilkan Harga Bawang Putih
DPR mendesak pemerintah segera melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga bawang putih.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – DPR mendesak pemerintah segera melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga bawang putih.
"Dalam waktu satu minggu, harga bawang putih harus bisa stabil, kembali ke harga normal. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dan pihak-pihak terkait harus segera melakukan operasi pasar," kata anggota Komisi IV DPR RI, Mohammad Jafar Hafsah di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Dia menyebutkan, saat ini produksi bawang putih hanya 14.200 ton per tahun. Hal itu tak sebanding dengan tingkat konsumsi bawang putih oleh masyarakat Indonesia yang mencapai 400 ribu ton per tahun.
"Pemerintah harus bisa meningkatkan produksi bawang putih sehingga setengah dari impor itu bisa dikurangi. Karena saat ini hampir 90-95 persen, bawang putih kita diimpor," katanya.
Ketua Fraksi MPR RI Partai Demokrat itu mengatakan saat ini ada sekitar 100-150 importir bawang putih.
"Untuk itu perlu dilakukan pengaturan impor oleh pemerintah, baik dari sistemnya, volume import, kualitasnya. Itu harus dibenahi. Juga perlu dibentuk lembaga khusus untuk penyangga sehingga bila terjadi kelangkaan, semua bisa diatasi dan tak seperti sekarang ini," kata mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat itu.
Jafar juga menenggarai, terjadinya kelangkaan bawang putih karena adanya spekulan-spekulan yang menimbun bawang putih.
"Bahkan, pelabuhan-pelabuhan yang ada akan dijadikan sebagai tempat penyelundupan. Karena bawang putih itu sangat mudah diselundupkan," tukasnya.