Rupiah Diprediksi Melemah
Di pasar spot, USD/IDR melemah dari Rp 9.668 menjadi Rp 9.650.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah sedikit menguat. Kurs tengah USD/IDR di Bank Indonesia (BI), kemarin, ditutup di level 9.650, turun 0,06 persen dibanding hari sebelumnya. Di pasar spot, USD/IDR melemah dari Rp 9.668 menjadi Rp 9.650.
Director Chief Economist Bank Mandiri Group, Destry Damayanti, mengatakan transaksi tipis akibat banjir yang melanda Jakarta. Rupiah bisa tertekan lagi bila banjir berlanjut. "Karena banyak perusahaan tutup, tidak bisa beroperasi, kegiatan produksi pun akan berkurang," ucapnya seperti dilansir Tribunnews dari KONTAN.
Destry menuturkan, ada harapan bagi rupiah setelah BI mengeluarkan putusan untuk memasok kebutuhan dollar AS Pertamina tiap hari. Kebutuhan dollar AS Pertamina mencapai sepertiga dari total kebutuhan dollar AS.
Head of Trading Commonwealth Bank, Veni Kriswandi menyatakan, penguatan rupiah, kemarin, karena pasar sepi akibat banjir. Lelang obligasi negara memang menambah pasokan dollar AS. "Tapi keadaannya agak unik. Obligasi bagus, bursa saham sebulan juga masih positif, tapi stok dollar AS tetap tipis," ujarnya, kemarin.
Veni memproyeksi, USD/IDR, hari ini, bergerak di kisaran Rp 9.650- Rp 9.850. Destry memprediksi, rupiah berada dalam rentang Rp 9.600- Rp 9.800.