Flyover Bandara Hasanuddin Digarap Mulai Januari 2012
Kemacetan panjang di Perlimaan Mandai segera teratasi.
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Kemacetan panjang di Perlimaan Mandai segera teratasi. Jalan lingkar atau flyover di kawasan batas Kota Makassar-Maros ini jadi solusi mengurai kemacetan.
Bulan Januari 2013 atau dua bulan kedepan, proyek infrastruktur jalan strategis ini mulai ditenderkan. Tahap pertama survei dan pematangan fondasi dan konstruksi lahan, dan menyusul tahap pembebasan lahan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN), pemerintah pusat mengalokasikan dana sekitar Rp 100 M Rp 300 M dengan durasi pembiayaan 2 hingga 4 tahun (multiyears). "Alhamdulillah, awal tahun depan pembangunan flyover ini dimulai," kata Anggota Komisi Infrastruktur dan Perhubungan (V) DPR RI Andi Taufan Tiro kepada Tribun, Kamis (22/11/2012) malam di Makassar.
Proyek alternatif jalan di lintasan km 21 dan 22 Makassar-Maros ini sejak 2009 lalu, sudah menjadi agenda khusus khusus dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VI Sulawesi.
"Ini bukan wacana lagi, Insyallah tahun depan tahapan awal dimulai," Kepala BBPJN VII Nurdin Samaila, tadi malam.
Menurtnya, sebabagi perpanjangan tangan Kementerian Pekerjaan Umum di wilayah Sulawesi, pihaknya telah menyampaikan proyek ini kepada Direktorat Jenderal Bina Marga. Khusus di ujung Jalan Tol Sesi 4 dan Jl Ir Sutami, pihaknya akan melibatkan pihak Nusantara Infrastructure, pengembang dan pengelola Jalan Tol Sesi Empat (JTSE).
Pasca-kemacetan panjang dan hebat di malam Iduladha, Kamis (25/10/2012) lalu, yang panjang kemacetan hingga +14 km, pihaknya sudah menyampaikan feasibilty study tersebut. Dalam draft usulan yang dikirim ke Dirjen Bina Marga, BBPJN menggunakan kalimat "jalan sempit, lalu lintas padat, dan terjadi kemacetan panjang" untuk menggambarkan kondisi jalan disana. (selengkapnya Baca, Penjelasan BBPJN VI)
Lebih jauh, Taufan Tiro mengatakan, anggaran pembangunan flyover tersebut sudah ditetapkan di APBN Pokok 2013, setelah dibahas di komisi yang bermitra cdengan Kementerian PU, Perhubungan, Menpera, menteri PDT, Basarnas, BMKG, BPLS, an BPWS ini.
Menurut politisi PAN ini, total anggaran yang dibutuhkan hingga rampung pembangunan flyover diperkirakan Rp 100 Miliar. Anggaran diangsur, yakni anggaran awal Rp 20 Milyar di APBN pokok 2013. Selebihnya Rp 80 M, akan diusulkan di APBN 2013 perubahan.
Taufan juga menyebut jasa dan dorongan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. "Lobi Pak Wali, Bupati Maros dan rekan-rekan di DPRD Sulsel juga amat membantu, kita di komisi ngotot supaya ini ada kepastian," kata alumnus Fakultas Teknik Unhas.
Terpisah, Wali Kota Makassar Ilham menyambut gembira kabar tersebut. Menurutnya, upaya tersebut begitu penting demi mengatasi kemacetan di Kota Makassar. "Terima kasih atas upaya Andi Taufan Tiro dan rekan-rekan menfasilitasi ke departemen karena memang sangat dibutuhkan mengingat perlimaan itu sudah sangat padat. Saya selaku Wali Kota Makassar memang selalu mendorong wakil kita di DPR RI agar ini segera dibangun," kata Ilham, Rabu (22/11/2012).
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar, Mudzakkir Ali Djamil yang dikonfirmasi terpisah, juga mengemukakan pembangunan flyover merupakan solusi tepat mengurai kemacetan di perlimaan depan bandara.
"Selama ini kemacetan di perlimaan sangat parah. Terkadang harus terjebak macet berjam-jam. Banyak calon penumpang harus ketinggalan pesawat karena terjebak macet," katanya.
Menurut Mudzakkir, jika flyover tak dibangun mulai saat ini, kemacetan akan semakin bertambah parah dalam beberapa tahun ke depan. Pembangunan kini mengarah ke utara dan timur kota. Lalu lintas penumpang udara juga padat. Jika lalu lintas lumpuh, paling dirugikan adalah pengguna jasa angkutan udara.
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper