Daging Sapi Menghilang
Peternak Diminta Potong Sapi untuk Atasi Melejitnya Harga Daging
Kementerian Pertanian berjanji berjanji segera mengatasi masalah mogoknya pedagang daging sapi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, berjanji segera mengatasi masalah mogoknya pedagang daging sapi akibat harga daging melejit.
"Kami berkomunikasi dengan pemegang supply dan demand seperti jagal atau pedagang daging," tegas Syukur Iwantoro.
Menurut Syukur, sudah ada kesepakatan dengan asosiasi peternak di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, untuk segera melepas sapi-sapi yang sudah siap potong ke pasar. Selain itu, dalam waktu dekat, peternak di Nusa Tenggara Barat juga siap memasok 5.000 ekor sapi ke Jabodetabek.
Syukur mengklaim, sebenarnya stok sapi di feedloter di Jabodetabek masih 130.000 ekor.
"Intinya bukan ternak sapi yang berkurang, tapi komunikasi antara peternak produsen dan pembeli lintas sektor yang perlu terus diintensifkan," ujar Syukur.
Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi, pedagang daging se-Jabodetabek sepakat mogok berjualan sejak 15 November hingga 18 November. "Harga tak wajar, padahal tidak ada momen penting yang membuat harga naik," keluh Asnawi.
Saat ini, pedagang membeli daging sapi karkas di Rumah Potong Hewan (RPH) mencapai Rp 68.000 per kg, naik 24% dibandingkan harga di awal tahun yang hanya Rp 55.000.
Dengan harga kulakan setinggi itu, pedagang pun terpaksa menaikkan harga di tingkat konsumen hingga Rp 85.000 per kg-Rp 90.000 per kg. Padahal, harga di awal tahun cuma Rp 70.000 per kg.