Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemda Diminta Tuntaskan Rumah Pengungsi Eks Tim-tim

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur diminta segera menuntaskan program pembangunan rumah untuk para pengungsi eks Tim-tim.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Pemda Diminta Tuntaskan Rumah Pengungsi Eks Tim-tim
Tribun Kaltim
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur diminta segera menuntaskan program pembangunan rumah untuk para pengungsi eks Tim-tim di daerah tersebut.

Untuk itu, pemerintah pusat akan terus mendukung Pemda setempat dengan membangun rumah khusus untuk para pengungsi serta meningkatkan perekonomian warga melalui koordinasi lintas kementerian terkait.

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz menyatakan, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) saat ini memiliki Program Penyediaan Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang menjadi Direktif Presiden di Provinsi NTT. Target pembangunan Rumah Khusus yang akan dibangun sebanyak  9.762 unit dan Rumah Swadaya sekitar 20.230 unit.

“Program tersebut dilaksanakan dalam rangka penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), terdiri dari warga eks pengungsi Timor Timur (warga baru) dan warga lokal ,” ujarnya saat Rapat Evaluasi Pembangunan Perumahan Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Di Provinsi NTT yang dilaksanakan di Ruang Rapat Utama, Kantor Kemenpera, Jakarta, Kamis (9/8/2012).

Hadir pada kegiatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Sesmenpera Iskandar Saleh, Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Hazaddin T Sitepu, Deputi Perumahan Swadaya Jamil Ansari, pejabat Eselon I Kemenko Kesra, Wakil Gubernur NTT, Wakil Walikota Kupang, Bupati Kupang, Bupati Alor, Bupati Flores Timur.

Menurut Menpera Djan Faridz, berdasarkan hasil kunjungan kerjanya ke Provinsi NTT beberapa waktu lalu dirinya melihat bahwa penanganan rumah untuk para pengungsi eks Tim-tim perlu didukung oleh berbagai pihak. Pasalnya hingga saat ini masih banyak para pengungsi yang tinggak di tempat pengungsian.

Para pengungsi, imbuhnya selain membutuhkan tempat tinggal yang layak juga memerlukan bantuan untuk mendorong mereka agar bisa memiliki pekerjaan dan mandiri. Namun demikian, masalah pengungsi ini tentunya harus segera dituntaskan atau tutup buku sehingga Pemda setempat bisa fokus pada program pembangunan di sektor lainnya.

“Dari hasil kunjungan lapangan saya melihat perlu adanya rumah pintar di kompleks perumahan yang dibangun untuk mendukung pendidikan anak-anak pengungsi. Selain itu, rumah untuk industri tenun untuk ibu rumah tangga serta pasar untuk lokasi penjualan produk masyarakat dan kebun untuk berkebun. Saya berharap dukungan kementerian lain  bisa dilaksanakan segera untuk membantu para pengungsi tersebut,” harapnya. (*)

BACA JUGA:


Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved