Tentang Hari Anzac yang Memperingati Perjuangan Pasukan Militer Australia
Setiap tanggal 25 April, warga Australia dan Selandia Baru memperingati Hari Anzac. Kami merangkum sejumlah penjelasan di balik peringatan…

Jawaban pendeknya: iya.
Selama 18 bulan, sejarawan kuliner Allison Reynolds menelusuri buku-buku resep lama untuk mencoba menemukan asal-usul camilan Australia yang terkenal ini.
"Yang perlu kita ingat adalah biskuit ini tidak disebut 'Anzac' sebelum tahun 1915 karena saat itulah akronim tersebut muncul setelah Gallipoli," kata Allison.
Versi pertama biskuit berbahan dasar gandum gulung ini dilaporkan muncul sekitar tahun 1823, dan selama abad berikutnya berganti-ganti nama.
"Sekitar tahun-tahun awal Perang Dunia I, Anda mulai melihat perubahan nama menjadi 'biskuit palang merah' dan 'biskuit tentara'," kata Allison.
"Biskuit ini digunakan sebagai bentuk penggalangan dana, jadi mereka memberinya nama yang berhubungan dengan perang untuk membantu penjualannya."
Biskuit tersebut dengan cepat menjadi makanan populer yang dikirim untuk pasukan Australia di luar negeri, karena bahan-bahannya mudah didapat, metode memasaknya mudah, dan tidak menggunakan telur sehingga biskuit tersebut dapat tahan lama disimpan.
Allison Reynolds telah melacak resep 'biskuit Anzac' pertama yang dicetak ke sebuah terbitan Australia tahun 1917 yang disebut Buku Masakan War Chest.
Namun, meskipun resep ini berjudul 'Biskuit Anzac', resepnya berbeda dengan yang kita kenal sekarang.
Barulah pada sebuah buklet di Adelaide tahun 1924, versi biskuit Anzac yang bertahan hingga kini ditemukan.
"Resep pertama dengan menggunakan kelapa ada di buku resep Anchor Ann tahun 1924 dan itulah resep yang paling mendekati resep yang kita kenal sekarang."
Selain identik dengan biskuit, Hari Anzac juga identik dengan bunga poppy merah dan rosemary.
Bunga poppy merah melambangkan apa?
Selama Perang Dunia I, bunga poppy merah merupakan salah satu tanaman pertama yang tumbuh di belahan barat daratan Eropa.
Bunga tersebut menjadi inspirasi bagi dokter Kanada, Letnan Kolonel John McCrae, untuk menulis puisinya, 'In Flanders Fields'.
McCrae menulis puisi tersebut saat bertugas di luar Ypres, Belgia, pada tahun 1915 dan mengenang bunga poppy merah di makam para prajurit yang tewas di Front Barat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.