Dunia Hari Ini: Tiba di Kenya, Presiden Jokowi Memulai Lawatan di Afrika
Presiden Joko Widodo sudah tiba di Kenya untuk memulai lawatannya ke negara-negara Afrika pekan ini. Simak juga berita puluhan ribu…
Selamat hari Senin!
Pekan yang baru, target yang baru, dan tentunya semangat yang baru ya.
Untuk memudahkan Anda mengikuti perkembangan dunia, kami sudah merangkum berita-berita yang terjadi dari sejumlah negara dalam 24 jam terakhir.
Anda membaca Dunia Hari Ini, 21 Agustus, yang kita awali dari Kenya.
Presiden Jokowi melawat ke sejumlah negara Afrika
Kenya menjadi negara pertama yang dipilih Presiden Joko Widodo dalam lawatannya ke Afrika.
Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan mengunjungi Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.
Presiden menyebut kunjungan perdananya ke kawasan Afrika bertujuan untuk memperkokoh solidaritas di antara negara-negara selatan dengan 'semangat Bandung', yang merujuk pada sejarah Konferensi Asia-Afrika di kota itu pada tahun 1955.
“Untuk Afrika Selatan, Indonesia diundang dalam KTT BRICS, dan tentunya di sela-sela KTT BRICS akan dilakukan berbagai pertemuan bilateral dengan kepala-kepala negara yang lainnya,” kata Jokowi menjelaskan salah satu agenda lawatannya.
Hari ini Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan Presiden Republik Kenya, William Ruto, untuk menggelar pertemuan bilateral untuk meningkatkan hubungan kerja sama antar kedua negara.
Badai Hilary merenggut korban jiwa
Kekuatan badai Hilary yang bergerak menuju Meksiko dan California, Amerika Serikat, telah turun ke kategori 2. Namun diperkirakan masih berbahaya karena berpotensi menyebabkan banjir.
Seorang pria tewas di negara bagian Baja California Sur, Meksiko, ketika keluarga beranggotakan lima orang tersapu ke laut saat menyeberangi sungai, menurut seorang pejabat Meksiko.
Petugas berhasil menyelamatkan empat orang lainnya, menurut Edith Aguilar Villavicencio, walikota setempat.
Rekaman yang diunggah oleh pejabat setempat menunjukkan aliran air yang deras mengalir melalui jalan-jalan kota.
Roket Rusia Luna-25 jatuh menabrak Bulan
Roskosmos, badan antariksa Rusia, mengatakan telah kehilangan kontak dengan pesawat tak berawak, Luna-25, tak lama setelah pesawat terdorong ke orbit pra-pendaratan.
"Pesawat bergerak ke orbit yang tidak dapat diprediksi dan lenyap akibat tabrakan dengan permukaan Bulan," kata Roskosmos dalam sebuah pernyataan, sambil mengatakan penyelidikan akan diluncurkan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.