Dunia Hari Ini: Pemerintah Taliban di Afghanistan Perintahkan Salon Kecantikan Ditutup
Penguasa Afghanistan saat ini Taliban sekarang memerintahkan salon kecantikan untuk perempuan ditutup sementara itu Roger Federer…
Memasuki pertengahan pekan ini, kami masih setia menghadirkan sejumlah berita internasional pilihan yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Dunia Hari Ini edisi Rabu, 5 Juli 2023 akan kami awali dari Afghanistan.
Salon kecantikan ditutup
Penguasa Afghanistan saat ini, Taliban, telah mengeluarkan perintah lisan agar semua salon kecantikan untuk perempuan di ibu kota Kabul dan semua provinsi ditutup paling lambat dalam 30 hari.
Hal tersebut dipastikan oleh juru bicara Taliban Mohammad Sidik Akif Mahajar menyusul adanya surat yang beredar di media sosial.
Surat bertanggal 24 Juni tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Amar Mahruf Nahi Munkar mengatakan perintah itu datang dari pemimpin tertinggi Hibatullah Akhundzada.
Perintah ini telah mendapatkan banyak kritik termasuk PBB yang mengatakan sedang terlibat pembicaraan Taliban agar larangan tersebut tidak diberlakukan.
Israel mulai tarik pasukan dari Jenin
Militer Israel mulai menarik pasukannya dari kota Jenin di Tepi Barat setelah melakukan operasi militer terbesar dalam 20 tahun terakhir di wilayah Palestina tersebut.
Menurut pejabat Palestina karenanya paling sedikit 12 warga mereka tewas.
Dua saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa mereka melihat konvoi kendaraan militer meninggalkan Jenin sejak operasi militer dilakukan hari Senin (03/07).
Ledakan keras masih terdengar dari kota Jenin, dengan laporan adanya baku tembak di atau di dekat rumah sakit Jenin.
"Untuk saat ini kami sudah menyelesaikan misi dan saya bisa mengatakan aktivitas ekstensif di Jenin bukan hanya operasi satu kali saja," kata PM Israel Benjamin Netanyahu.
PBB setuju pengaliran air dari reaktor Fukushima
Jepang sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Nuklir PBB mengenai rencana untuk mengalirkan ke laut air radioaktif yang sudah diolah dari reaktor nuklir Fukushima yang rusak karena gempa dan tsunami.
Setelah mengadakan kajian selama dua tahun, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan rencana Jepang tersebut konsisten dengan standar keamanan internasional dan hanya "akan menciptakan dampak minimal terhadap manusia dan lingkungan".
Jepang belum memberikan tanggap pasti kapan air tersebut akan dibuang ke laut namun mengatakan seluruh proses akan memerlukan waktu 30-40 tahun.
Serikat nelayan Jepang menentang rencana itu, karena menurut mereka hal tersebut akan merusak reputasi perikanan Jepang setelah beberapa negara melarang produk makanan laut ketika bencana Fukushima terjadi pada 2011.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.