Dunia Hari Ini: Peringatan Hari Buruh di Paris Diwarnai Kericuhan
Polisi Prancis bentrok dengan ratusan pengunjuk rasa berpakaian hitam di Paris dan kota-kota lain dalam aksi yang dipimpin serikat…
Selamat hari Selasa! Memasuki hari kedua di bulan Mei ini, semoga kita semua sehat dan semangat dalam beraktivitas.
Untuk mempermudah Anda mengikuti perkembangan dunia dalam 24 jam terakhir, kami telah merangkum sejumlah peristiwa pilihan dari berbagai negara.
Kita awali Dunia Hari Ini, edisi 2 Mei 2023, dari Paris, Prancis.
Peringatan Hari Buruh di Prancis ricuh
Polisi Prancis bentrok dengan ratusan pengunjuk rasa berpakaian hitam di Paris dan kota-kota lain dalam aksi yang dipimpin serikat pekerja di hari buruh 1 Mei.
Aksi itu sekaligus menentang dinaikkannya usia pensiun oleh Presiden Emmanuel Macron.
Para demonstran melempari polisi dengan bom molotov dan kembang api, membakar sepeda dan merusak halte bus. Seorang petugas terluka parah, seperti dikatakan Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.
Kekerasan juga meletus di Lyon dan Nantes, di mana beberapa kendaraan dibakar dan tempat usaha dihancurkan.
Hampir 200 orang ditangkap pada hari sekitar 782.000 orang turun ke jalan, menurut kementerian dalam negeri.
Puluhan rumah hancur dan puluhan terluka di Ukraina
Rusia melepaskan tembakan rudal baru ke Ukraina semalam, menyebabkan kebakaran besar, merusak puluhan rumah dan melukai sedikitnya 34 orang termasuk lima anak, kata gubernur wilayah itu.
Serangan itu terjadi di Pavlohrad, sebuah kota dan pusat kereta api, di tenggara Ukraina.
Kepala dewan wilayah Dnipropetrovsk, mengatakan serangan ini merusak 19 blok apartemen, 25 rumah, tiga sekolah, tiga taman kanak-kanak dan beberapa toko.
Permintaan pembatalan sidang Donald Trump ditolak hakim
Sidang yang ditolak pembatalannya adalah sidang kasus perdata di mana penulis E Jean Carroll menuduh Trump memerkosanya.
Dalam surat setebal 18 halaman yang diajukan kemarin di Pengadilan Federal Manhattan, pengacara Trump, Joe Tacopina, menuduh Hakim Distrik AS, Lewis Kaplan, bersikap bias terhadap mantan presiden itu, termasuk di hadapan juri.
Dia mengatakan dampak dari putusan Hakim Kaplan "memanifestasikan kecenderungan keberpihakan", termasuk dalam komentar di mana hakim "secara terbuka mengungkapkan favoritisme."
Hakim menolak mosi pembatalan sidang sebelum kesaksian dilanjutkan..
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.