Australia Harus Tingkatkan Usaha Kontra Terorisme Dengan Indonesia Setelah Taliban Kuasai Afghanistan
Sebuah laporan menyebutkan kemungkinan teroris di Indonesia akan terinspirasi oleh kemenangan Taliban. Australia menekankan pentingnya…
Kunjungan menteri Australia ke Jakarta bersamaan dengan terbitnya sebuah laporan baru yang memperingatkan bahwa kemenangan Taliban di Afghanistan akan bisa memberikan inspirasi bagi sel teror lokal di Indonesia untuk melakukan serangan baru.
Laporan dari Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) mengatakan ancaman 'segera' di Indonesia besar kemungkinan berasal dari kelompok pro-ISIS, dan bukannya dari kelompok Jemaah Islamiyah (JI) - organisasi yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan melakukan serangan bom di Bali.
"Dilemahkan dengan 200 penangkapan selama dua tahun terakhir, JI tidak menunjukkan minat besar untuk melakukan serangan, namun tetap melanjutkan usaha memberi pelatihan militer terhadap para kader mereka," tulis IPAC.
"Kamp pelatihan baru al-Qaeda bagi pejuang asing akan menjadi sumber kekhawatiran. Kelompok sempalan baru yang marah karena berbagai penangkapan dan terinspirasi oleh keberhasilan Taliban bisa muncul, meski polisi sangat waspada."
"Resiko lebih tinggi akan berasal dari banyaknya sel pro-ISIS yang bisa terinspirasi oleh serangan terhadap bandara Kabul oleh ISIS-K."
Namun Direktur IPAC Sana Jaffrey mengatakan bahwa yang tidak bisa dikesampingkan adalah kemungkinan munculnya JI sebagai ancaman teror.
"Semua petunjuk yang ada dalam waktu dekat menunjukkan JI tidaklah menjadi ancaman besar. Namun organisasi ini sudah menunjukkan mereka mampu bertahan, dan apakah mereka terinspirasi oleh Taliban atau ingin menciptakan sejarah sendiri, kita akan melihat kemungkinan adanya regenerasi."
Bulan lalu, polisi Indonesia menahan lebih dari 50 orang yang memiliki hubungan dengan Jemaah Islamiyah dan kelompok ekstrim lainnya yang sudah dinyatakan terlarang.
JI dinyatakan terlarang tahun 2008 dan sudah berhasil dilemahkan karena berbagai tindakan operasi selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh polisi kontra teror Indonesia yang mendapat bantuan dari negara lain termasuk Australia.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News