Jumat, 3 Oktober 2025
ABC World

India Mungkin Sudah Memasuki Fase Endemi Setelah Melewati Gelombang Kedua Penularan COVID-19

Para pakar mengatakan dengan begitu banyak warga positif mengidap COVID-19 di masa gelombang kedua di India membuat kasus sekarang…

"Bahkan penggunaan hidroksiklorokuin sudah sering sebelum adanya gelombang kedua penularan."

Para pakar, termasuk perusahaan pembuat ivermektin sudah berulang kali mengatakan tidak ada bukti bahwa obat tersebut efektif untuk menangani COVID-19.

'Mungkin sudah memasuki masa endemi'

Ilmuwan kepala WHO Soumya Swaminathan mengatakan bulan lalu bahwa India mungkin sudah mengalami gelombang ketiga namun tingkat penularan dan kematian besar kemungkinan tidak seburuk seperti gelombang kedua.

"Kita mungkin sudah memasuki masa endemi di mana terjadi penularan dalam tingkat rendah atau tingkat menengah, bukan peningkatan besar-besaran seperti yang terjadi beberapa bulan lalu," kata Dr Swaminathan.

India akan terus mengalami keadaan "naik turun di berbagai bagian negeri itu" di daerah yang tidak parah ketika terjadi gelombang pertama dan kedua, dan atau di daerah yang tingkat vaksinasinya rendah, katanya.

Itulah menurutnya mengapa Kerala yang tidak begitu parah di gelombang kedua, sekarang mengalami kenaikan kasus.

David Anderson dari Burnet Institute di Melbourne mengatakan "endemi" biasanya mengacu pada keadaan di mana sebuah penyakit akan berada di suatu tempat selamanya.

"Ini berarti bahwa akan ada populasi yang rentan, mereka yang belum divaksinasi atau belum terkena sebelumnya, sekarang virus itu akan mencari mereka," katanya.

Apakah virus endemi ini bisa ditangani sehingga tidak memakan korban dalam jumlah besar adalah masalah yang lain lagi menurutnya.

Dia mengatakan tidak percaya dengan adanya dua pertiga jumlah orang yang sudah divaksinasi dan mereka yang sudah memiliki antibodi akan bisa mencegah adanya penambahan kasus besar-besaran.

Katanya, yang mungkin terjadi adalah lebih banyak orang sebenarnya positif dari yang sudah dilaporkan, atau dampak virus sekarang tidak dilaporkan lagi, atau kombinasi keduanya.

"Menurut saya kemungkinan adalah sudah ada tingkat penularan tinggi namun warga tidak lagi mencari pertolongan seperti sebelumnya," katanya.

Bagaimana ke depannya?

Sejak bulan Mei, pemerintah federal dan negara bagian sudah mengerahkan sumber daya lebih banyak guna mendidik warga mengenai pengambilan jarak, memperketat perbatasan, mempekerjakan lebih banyak tenaga kesehatan, membangun pabrik pemasok oksigen, memperbanyak persediaan obat-obatan untuk mencegah infeksi seperti mukormikosis, dan terus memperbaiki sistem pelacakan kasus.

Para pakar yang dihubungi ABC sepakat bahwa menurunnya kasus sekarang ini kemungkinan hanya akan berlangsung sementara, dan gelombang ketiga mungkin akan terjadi.

Namun yang belum pasti adalah kapan dan seberapa buruk keadaan nantinya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved