Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Taliban Buka Suara Soal Hak Perempuan Serta Kekhawatiran Dunia Akan Adanya Serangan Balas Dendam

Taliban buka suara. Mereka memberikan jaminan bahwa tidak akan serangan balas dendam dan akan memberdayakan perempuan, di batas-batas…

"Perempuan akan sangat aktif dalam masyarakat ini tetapi dalam kerangka Islam. Kami menjamin semua hak mereka dalam batas-batas Islam," kata Zabihullah.

Saat didesak lebih jauh tentang isu perempuan dan penyusunan undang-undang tersebut, Zabihullah mengatakan aturan itu akan menjadi lebih jelas setelah sebuah pemerintahan terbentuk.

Negara-negara lain tidak akan mengakui Taliban

Pada jam yang sama dengan konferensi pers, Wakil Presiden Amrullah Saleh mempertaruhkan klaimnya sebagai penjabat presiden, dengan mengatakan bahwa di bawah konstitusi Afghanistan, jika presiden melarikan diri, seperti yang dilakukan mantan presiden Ashraf Ghani, maka Wakil Presiden menjadi penjabat presiden atau presiden sementara.

"Saya saat ini berada di dalam negara saya dan saya adalah presiden sementara yang sah," cuitannya.

Mantan presiden Ashraf melarikan diri ke luar negeri ketika Taliban masuk dan mengatakan dia ingin menghindari pertumpahan darah, tetapi Saleh tetap bertahan di provinsi asalnya, Panjshir.

Pada hari Selasa, Kanada bergabung dengan daftar negara-negara yang tidak akan mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan menyusul pengambilalihan Kabul oleh gerakan Islamis.

"Secara paksa, mereka telah mengambil alih dan menggantikan pemerintahan demokratis yang terpilih," kata Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.

Diplomat top Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan bahwa Rusia "tidak terburu-buru" untuk mengakui pemerintah baru Taliban dan menyerukan dialog inklusif dari semua kekuatan politik di negara itu.

“Kami tidak terburu-buru untuk mengakui [pemerintah Taliban], sama seperti semua negara lain.

"Kemarin saya berbicara dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan posisi kami bertemu," kata Sergey.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan Uni Eropa tidak mengakui Taliban, tetapi harus berbicara dengan mereka.

"Saya belum mengatakan bahwa kami akan mengakui Taliban," katanya dalam sebuah konferensi pers.

"Kita harus berbicara dengan mereka untuk segala hal, termasuk untuk melindungi perempuan dan anak perempuan. Dan bahkan untuk itu, kita harus berhubungan dengan mereka."

AS membantu warga yang melarikan diri ke bandara Kabul

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya memiliki kesepakatan dengan Taliban untuk memungkinkan perjalanan yang aman ke bandara Kabul bagi para pengungsi yang melarikan diri dari ibu kota Afghanistan itu.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan sejumlah besar orang secara aman telah mencapai bandara untuk naik ke pesawat untuk diterbangkan ke luar Afghanistan.

Jalur komunikasi antara AS dan kepemimpinan kepemimpinan Taliban masih terbuka, dan Jake mengatakan Amerika Serikat "berniat untuk tetap berada dalam komitmen itu".

Amerika Serikat telah mengevakuasi antara 700 dan 800 orang sejak mengambil kendali keamanan Bandara Internasional Hamid Karzai.

Artikel ini diproduksi dan dirangkum oleh Hellena Souisa dari laporan ABC News.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved