Sistem Kesehatan di Indonesia Terancam Kekurangan Nakes, Meski Sudah Divaksinasi
Tingkat penularan COVID di Indonesia sudah mencapai titik di mana jumlah nakes berkurang, meski mereka sudah divaksinasi.
"Masalahnya adalah sumber daya manusia. Bahkan jika kita bisa menambah ruang, siapa yang bisa mengurus pasien?" ujar ahli saraf Eka Julianta Wahjoepramono.
"Tidak ada. Itu masalahnya."
'Antibodi tidak bertambah secara signifikan'
Indonesia sangat bergantung pada vaksin Sinovac karena perusahaan China tersebut merupakan satu-satunya perusahaan obat yang dapat menjual dosis dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
Sejak Februari dan Maret, kebanyakan nakes di Indonesia sudah divaksinasi, sekaligus menjadi studi kasus tingkat efikasi vaksin tersebut.
Awalnya, program inokulasi Sinovac telah menurunkan angka kematian akibat COVID-19 secara signifikan.
Bulan Januari lalu, sebanyak 158 dokter meninggal akibat gangguan pernapasan, namun di bulan Mei, jumlahnya turun ke angka 13.
Sejak Juni, setidaknya 30 dokter sudah meninggal dunia, menurut data Ikatan Dokter Indonesia.
Eka, yang sudah divaksinasi dua kali menggunakan Sinovac, harus dirawat di rumah sakit karena menderita gejala parah COVID-19 bulan lalu.
"Banyak rekan saya antibodinya tidak meningkat signifikan setelah divaksinasi Sinovac," katanya. Ini berarti mereka tidak memiliki perlindungan penuh terhadap virus.
Sinovac tidak merespon permintaan wawancara kantor berita Reuters, namun bulan lalu, juru bicara perusahaan tersebut, Liu Peicheng mengatakan hasil uji coba tahap awal menunjukkan vaksin tersebut telah menurunkan tiga kali lipat kemungkinan tertular melalui penetralan terhadap varian Delta.
Ia mengatakan suntikannya dapat dengan cepat menimbulkan reaksi antibodi yang lebih tahan lama, namun tidak memberikan data lengkap.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga membela Sinovac.
"Masalah yang kita hadapi saat ini bukan tentang efektivitas vaksin, tapi karena varian Delta," katanya.
Ikatan Dokter Indonesia mendorong pemerintah untuk memberikan dosis ketiga vaksin pada nakes secepatnya.
Beberapa dokter terbang ke Amerika Serikat agar disuntik vaksin lain. Namun, ongkos perjalanan ini terlalu mahal, kata dr Berlian Idriansyah Idris.
"Kami tidak bisa melakukan isolasi mandiri dan kerja dari rumah, demi Tuhan. Tidak bisa sekarang," katanya.
"Dosis ketiga vaksin akan memberikan perlindungan yang kami butuhkan."
Diproduksi oleh Natasya Salim
REUTERS