Apa Itu 'Antifa' yang disebut Presiden Trump Sebagai Organisasi Teroris?
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan ia akan segera mendeklarasikan Antifa sebagai organisasi teroris.
"Secara umum, anti-fasis mendukung protes terhadap kebrutalan polisi rasis," katanya.
"[Tetapi] untuk mengkarakterisasi protes ini didasari atau terjadi atas dorongan anti-fasis secara radikal adalah keliru."
"Ini adalah mobilisasi yang benar-benar populer, di mana orang Afrika-Amerika, terlepas mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai \'anti-fasis\' atau tidak, memainkan peran utama."
Bagaimana Anda melarang ideologi?
Troy Whitford mengatakan mendeklarasikan Antifa sebagai kelompok teroris dalam kategori yang sama dengan Al Qaeda dan kelompok yang menamakan diri \'Islamic State\' (IS), secara teori berarti menjadikan mereka sebagai subyek pengawasan dan ada usaha untuk menghentikan kegiatan mereka.
"Masalahnya adalah Antifa, sama dengan kelompok kanan ekstrim, adalah organisasi lokal. Hal ini membuat saya khawatir tentang bagaimana kaitan organisasi tersebut dengan hak kewarganegaraannya?" kata dia.
"Jika seseorang berada dalam daftar teroris, banyak hal yang dapat dilakukan pada mereka. Seperti menahan mereka selama tujuh hari tanpa tuduhan atau mewawancara mereka selama 24 jam berturut-turut," kata dia lagi.
"Sekalinya Anda masuk dalam daftar teroris dan menjadi target, pihak berwajib dapat melakukan hal-hal yang biasanya tidak dilakukan pada pelaku tindakan kriminal."
Whitford mengatakan penyebutan kelompok teroris dapat membantu mencegah kekerasan yang dilakukan oleh Antifa, tetapi dalam praktiknya, itu akan sulit ketiadaan struktur Antifa itu sendiri.
"Ini adalah hal organisasi yang cair dan karenanya akan sangat sulit untuk dilawan," katanya.
"Satu-satunya cara untuk memerangi ideologi adalah dengan ideologi lain."
Penulis dari Australia, Andy Fleming mengatakan dimensi hukum untuk deklarasi Trump tidak terlalu penting dibanding niat politiknya.
"Menurut saya adalah seputar memperkuat kedudukannya hingga pemilihan di bulan November nanti, membingkai demo tersebut sebagai ulah kekuatan politik \'pihak asing\' dan membuka ruang bagi lebih banyak kebrutalan polisi," kata dia.
"Hal ini dapat dilihat sebagai tanda keputusasaan politik."