Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Prabowo Terima Keputusan MK, Tapi Tidak Berikan Selamat Pada Jokowi

Pengamat menyayangkan sikap kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang dinilai kurang legowo dengan keputusan Mahkamah Konstitusi…

Pengamat menyayangkan sikap kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang dinilai kurang legowo dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan tidak juga memberi selamat kepada Joko Widodo dan Ma\'ruf Amin.

Dua kubu tanggapi keputusan MK

  • Kubu Prabowo dan Sandi telah menyatakan menghormati hasil keputusan MK dan meminta pendukung ikut menerimanya
  • Selain mengucapkan terima kasih, kubu Jokowi - KH Ma\'ruf mengajak agar rakyat bersatu, tidak ada lagi 01 dan 02
  • Dua pengamat anggap Prabowo masih belum bisa legowo melihat ada sinyal jika memungkinkan akan ambil langkah lain

Menanggapi hasil keputusan MK, Prabowo dalam pidato yang disampaikan di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan menyatakan sikap kubunya yang menerima dan menghormati putusan MK, meski mengaku kecewa.

Ia juga mengatakan pihaknya akan tetap patuh dan mengikuti jalur konstitusi yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dan per-UU yang berlaku.

"Kami menyatakan menghormati hasil putusan MK tersebut, kami serahkan sepenuhnya kebenaran dan keadilan yang hakiki pada Allah SWT, Tuhan YME."

Prabowo juga meminta pendukungnya untuk menerima hasil keputusan MK, meski ia mensinyalkan keinginannya untuk tetap menempuh upaya hukum lanjutan, jika dimungkinkan.

"Saya minta semua pendukung Prabowo - Sandi mari kita tidak berkecil hati, tetap tegar, tenang dan tetap penuh dengan cita-cita mulia, tapi selalu dalam kerangka damai, anti kekerasan dan setia pada konstitusi yaitu UUD 1945.

Prabowo dianggap \'kurang legowo\'

Namun dalam pidatonya, tidak terdengar sikap apresiasi yang disampaikan kepada pasangan Joko Widodo dan KH Ma\'ruf Amin dan pengamat mengatakan pidato Prabowo pasca putusan MK menunjukan sikap yang masih kurang legowo.

Sejumlah pengamat mengatakan pernyataan Prabowo dinilai masih menyiratkan keraguan dan belum sepenuhnya tuntas atas proses dan kondisi yang terjadi.

Menurut Direktur Perkumpulan Pemilu Dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini sangat disayangkan karena akan menghambat rekonsiliasi pasca pilpres khususnya di akar rumput.

"Rekonsiliasi tidak hanya bermakna dua kubu berdamai, bagi-bagi kekuasaan atau jatah kursi di kabinet," kata Titi Anggraini.

"Tapi rekonsiliasi juga bermakna bagaimana seorang elit mau menerima proses politik ini, siap kalah atau siap menang dan juga kemudian move on"

Menurutnya yang paling penting adalah sikap yang dicontohkan para politisi nantinya akan diikuti dan didengar oleh para pendukungnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved