Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

China Dituduh Mengambil Organ Tubuh Tahanan Pengikut Falun Gong

Sekelompok pengacara dan para pakar mengatakan China telah membunuh anggota kelompok spiritual Falun Gong dan mengambil organ mereka…

Sekelompok pengacara dan para pakar mengatakan China telah membunuh anggota kelompok spiritual Falun Gong dan mengambil organ mereka untuk transplantasi. Hal ini dikatakan ketika mereka melakukan penyelidikan lanjutan soal adanya potensi genosida.

Pengambilan paksa organ tubuh


Mereka mengaku telah mendengar bukti yang jelas bahwa pengambilan organ secara paksa telah terjadi selama setidaknya 20 tahun dalam sebuah putusan akhir sekelompok panel independen yang tergabung dalam sebuah tribunal untuk memeriksa masalah tersebut.

Beijing telah berulang kali membantah tuduhan para peneliti dan pakar hak asasi manusia yang menyebutkan China secara paksa mengambil organ dari tahanan dan menegaskan bahwa mereka telah berhenti menggunakan organ dari tahanan yang dieksekusi pada tahun 2015.

Tetapi panel yakin jika praktek ini masih berlangsung, dan anggota Falun Gong yang dipenjara "mungkin menjadi sumber utama" organ yang diambil secara paksa.

Falun Gong adalah kelompok spiritual berbasis meditasi yang dilarang di Cina 20 tahun lalu, setelah 10.000 anggotanya muncul melakukan protes di Beijing.

Ribuan anggota Falun Gong telah dipenjara.

Namun tidak jelas apakah minoritas Muslim Uyghur telah menjadi korban, seperti yang ditemukan oleh tribunal tersebut, meskipun dikatakan mereka rentan "digunakan sebagai sumber organ".

Selaku ketua dari tribunal adalah Sir Geoffrey Nice, yang pernah bekerja di tribunal kejahatan internasional untuk negara bekas Yugoslavia. Ia juga pernah memimpin penuntutan mantan presiden Serbia, Slobodan Milosevic.

"Kesimpulannya menunjukkan bahwa sangat banyak orang yang mati secara mengerikan tanpa alasan," katanya.

Juru bicara kedutaan China di London mengatakan peraturan pemerintah China menyebutkan donasi organ manusia harus dilakukan sukarela dan tanpa pembayaran.

Skeptis soal temuan pengambilan organ

China di masa lalu mengatakan bahwa "organ-organ yang ditransplantasikan sesuai dengan prinsip-prinsip yang etis" dan "kami bersikeras bahwa warga China secara sukarela menyumbangkan organ-organ mereka setelah meninggal".

Benjamin Penny, seorang pakar gerakan keagamaan dan spiritual di China, yang juga profesor di Australian National University pernah mengatakan kepada ABC tahun lalu bahwa kurangnya bukti dan kepercayaan pada kesaksian membuat situasi menjadi sulit untuk diuraikan.

"Pandangan saya soal ini adalah saya belum melihat bukti yang meyakinkan bahwa itu benar terjadi. Tetapi saya juga belum melihat bukti yang meyakinkan bahwa itu tidak terjadi," kata Dr Penny.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved