Pesantren Kilat Inklusi Digelar di 17 Kota, Non Muslim Ikut Jadi Peserta
Anak muda di sejumlah kota mengikuti pesantren kilat inklusi yang mengajarkan pentingnya toleransi dan perdamaian berdasarkan persepektif…
Selama 12 tahun terakhir Peace Generation mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan toleransi melalui kurikulum pengajaran khusus yang disusun Irfan Amalee bersama sahabatnya Erik Lincoln dari Amerika Serikat yang dikenal dengan modul 12 nilai dasar perdamaian.
Ke-12 nilai itu dipromosikan melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh jejaring agen perdamaian yang jumlahnya puluhan ribu orang di seluruh Indonesia yang kemudian menyelenggarakan acara roadshow atau kamp perdamaian bagi remaja di sekolah mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi maupun komunitas.
"Dari awalnya hanya melalui model cetak seperti buku dan boardgame, sekarang sudah semakin konvergen pakai media online, digemifikasi ada games-nya kita juga bahkan sudah menggunakan virtual reality. Di training-training kita juga menggunakan quantum learning dan fun learning." tukasnya.
Kurikulum 12 nilai dasar perdamaian itu sendiri disusun Irfan Amalee bersama rekannya Eric Lincoln seorang guru bahasa Inggris dari Amerika Serikat (AS). Selain di Indonesia, kurikulum pengajaran perdamaian dan ini juga diperkenalkan di sejumlah negara.
Irfan Amalee mengatakan banyaknya peristiwa intoleransi dan terorisme telah meningkatkan kesadaran pentingnya perdamaian dan toleransi. Tantangannya saat ini adalah bagaimana mempertahankan semangat dan kesadaran itu.
"Tantangannya adalah menjaga agar mereka mau terus berkomitmen dalam jangka panjang untuk terus berkegiatan yang mempromosikan nilai-nilai perdamaian." kata Irfan Amalee.
Raih Australia Alumni Awards 2019

Irfan Amalee mengatakan kerja sosial yang dilakukannya bersama Peace Generation sangat dipengaruhi oleh pengalamannya mengikuti sejumlah program di Australia yakni Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) dan counter terrorism short term award.
Terinspirasi oleh kedua program tersebut, kini sejak 2012 lalu peace generation juga mempromosikan gerakan pencegahan ekstrimisme kekerasan.
"Dari story of change yang kami kumpulkan ternyata begitu banyak anak-anak yang berubah, yang sempat terekrut oleh kelompok violent ekstrimism, mereka menyadari bahaya violent ekstrimism melalui games ini dan merasakan perubahan." katanya.
Atas inovasi yang dilakukannya dalam mempromosikan perdamaian ini Irfan Amalee beberapa waktu lalu memenangkan penghargaan untuk kategori Inovasi dan Kewirausahaan 2019 dari Australian Awards Indonesia di Kedutaan Australia di Jakarta. Ia dipilih dari ribuan alumni program pendidikan Australia.
Ini menjadi penghargaan ke-12 yang diraih Irfan Amalee bersama organisasi besutannya Peace Generation sejak 2007.