Jumat, 3 Oktober 2025
ABC World

Sri Lanka Kejar 140 Terduga Anggota ISIS Terkait Bom Paskah

Presiden Sri Lanka mengatakan, Pemerintahannya sedang mencari sekitar 140 orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok Negara…

Presiden Sri Lanka mengatakan, Pemerintahannya sedang mencari sekitar 140 orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok Negara Islam (ISIS) setelah serangan Minggu Paskah yang mematikan.

Poin utama:

• Polisi Sri Lanka sejauh ini telah menangkap 76 tersangka tetapi masih banyak lagi yang bebas
• Pihak berwenang memeringatkan bahwa lebih banyak serangan teroris bisa menyerang Sri Lanka
• Warga Kristen dan Muslim didesak untuk menghindari tempat ibadah

ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri terkoordinasi, yang menargetkan gereja-gereja dan hotel-hotel di seluruh Sri Lanka pada hari Minggu (21/4/2019) dan menewaskan sedikitnya 253 orang dan melukai sekitar 500 orang, itu. Pihak berwenang sebelumnya merevisi jumlah korban tewas menjadi 359.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan kepada wartawan bahwa para militan Sri Lanka yang disalahkan atas serangan itu mendapat dukungan dari ISIS, dengan hubungan antara para ekstrimis lokal dan asing termasuk mengidentifikasi target.

PM Morrison mengatakan, pemboman itu menunjukkan gelombang baru dalam memerangi terorisme, bahwa militan yang bertempur di Suriah dan Irak telah kembali ke negara asal dengan keterampilan untuk melakukan serangan, sambil menjadi bagian dari jaringan yang lebih luas yang bisa menyediakan uang, pelatihan, dan identifikasi sasaran.

Polisi Sri Lanka telah menangkap 76 orang atas serangan itu, termasuk warga negara asing dari Suriah dan Mesir.

Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, mengatakan pihak berwenang mencari 140 orang yang dicurigai terkait dengan kelompok ekstrimis itu, dengan mengatakan bahwa beberapa pemuda Sri Lanka telah terlibat dengan ISIS sejak 2013.

"Polisi tengah memburu mereka," katanya, seraya menambahkan bahwa Sri Lanka memiliki kemampuan "untuk sepenuhnya mengendalikan kegiatan mereka [ISIS]" di negara itu.

"Kami akan sepenuhnya mengendalikan ini dan menciptakan lingkungan yang bebas dan damai bagi warga untuk hidup," katanya.

Hampir 10.000 tentara dikerahkan di seluruh negara pulau, yang terletak di Samudra Hindia, itu untuk melakukan pencarian dan memberikan keamanan bagi pusat-pusat keagamaan, kata militer.

Amerika Serikat dan Inggris memeringatkan akan adanya serangan teroris susulan di negara itu.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan ia khawatir beberapa tersangka yang belum ditangkap "bisa saja berkeliaran untuk melakukan serangan bunuh diri".

Kekhawatiran akan kekerasan sektarian balas dendam telah menyebabkan komunitas Muslim meninggalkan rumah mereka di tengah ketakutan akan bom, pengisolasian dan penyisiran keamanan.

Umat Muslim disarankan untuk shalat di rumah pada hari Jumat setelah dinas intelijen negara memeringatkan kemungkinan serangan bom mobil, di tengah kekhawatiran akan adanya kekerasan pembalasan atas pemboman tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved