Prabowo Deklarasi Kemenangan Untuk Ketiga Kali
Suhu politik di Indonesia belum juga menurun pasca pemilu presiden - pilpres 2019. Menyusul kedua kubu capres dan cawapres yang berlaga…
Suhu politik di Indonesia belum juga menurun pasca pemilu presiden - pilpres 2019. Menyusul kedua kubu capres dan cawapres yang berlaga di Pemilu Presiden -Pilpres 2019 masih saling klaim kemenangan.
Prabowo tetap klaim menang:
- Capres Prabowo Subianto deklarasikan kemenangan untuk ketiga kalinya dan mengklaim terjadi kecurangan di berbagai wilayah
- Capres Joko Widodo mengklaim telah menerima ucapan selamat dari 22 tokoh pemimpin dunia
- KPU minta kedua kubu tidak saling klaim menang dan sabar menunggu penghitungan suara yang akan berlangsung 35 hari
Kubu pasangan Capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno belum bersedia mengaku kalah, meski hitung cepat sejumlah lembaga survey telah memenangkan rivalnya pasangan Joko Widodo-Ma\'ruf Amin.
Sehari pasca pemilu 2019, Prabowo kembali mendeklarasikan kemenangan kubunya pada Kamis (18/4/2019) untuk yang ketiga kalinya.
"Pada hari ini, saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahudin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai Presiden dan wakil Presiden tahun 2019-2024 berdasarkan lebih dari 62% real count kami dan C1 yang telah kami rekapitulasi." kata Prabowo Subianto.
Deklarasi tersebut langsung disambut dengan pekik takbir oleh sejumlah pendukungnya yang hadir di kediaman Prabowo di jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Berbeda dengan deklarasi kemenangan sebelumnya, kali ini cawapres Sandiaga Salahudin Uno turut mendampingi. Sandi yang biasa tampil ramah kepada awak media ini, Kamis sore memilih tutup mulut sepanjang deklarasi dan wajahnya tidak menunjukan raut ekspresi khasnya. sebaliknya Sandiaga terlihat murung dan tertekan.
"Kami akan jadi presiden dan wapres bagi seluruh rakyat Indonesia demi kejayaan dan kelestarian seluruh rakyat Indonesia dan NKRI kita yang kita cintai berdasarkan Pancasila dan UUD 45," kata Prabowo dengan bersemangat.
Dalam pidatonya, Prabowo menjelaskan pihaknya memutuskan mendeklarasikan kemenangan lebih awal tanpa menunggu penghitungan suara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena telah terjadi kecurangan yang bersifat massif.
"Telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan yang terus terjadi di berbagai desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia." kata Prabowo.
Deklarasi ini disampaikan hanya selang beberapa menit setelah capres Joko Widodo menegaskan kembali posisinya sebagai pasangan capres cawapres yang diunggulkan menang dalam pilpres 2019 berdasarkan hasil hitung cepat dari 12 lembaga survey di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Hasil hitung cepat tersebut menyebutkan prosentase perolehan suara pasangan Jokowi-Amin diperkirakan sebesar 54,5% sementara Prabowo-Sandi sebesar 45,5%.
"Kita tahu bahwa Quick Count (QC) adalah cara penghitungan yang ilmiah dan dari pengalaman pemilu lalu akurasinya bisa mencapai 99%. Sehingga hampir sama dengan perhitungan Real Count KPU. Namun kita harus tetap sabar menunggu hasil penghitungan resmi KPU," kata Jokowi kepada pewarta.