Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Pengemudi Ojol Indonesia Apresiasi Putusan Tarif Baru Ojek Online

Pengemudi ojek online mengapresiasi tarif baru yang ditetapkan pemerintah Indonesia awal pekan ini. Ini merupakan respon pemerintah…

Namun ia menuturkan pendapatannya sebagai pengemudi ojek online sudah jauh berkurang dibandingkan pertama kali dia terjun melakoni profesi ini 2 tahun silam.

"Dulu awal-awal bagus banget, saya bisa dapat Rp 15 juta sampai Rp17 juta sebulan, tapi sekarang paling mentok sebulan Rp 6 juta kotor.," katanya.

Ia mengaku pendapatanya saat ini banyak ditunjang dari sistem insentif bonus per trip yang diberlakukan perusahaan aplikator.

"Kalau gak ada insentif kayak gitu, saya gak mau jadi ojol. Kita gak dapat apa-apa cuma kebagian capek aja."

"Pendapatan gak nutup, padahal kita kan perlu dana buat sparepart, modal bensin, kuota, pulsa, operasional makan juga," katanya.

Syarief, rentan sanksi dari aplikator

Syarief, 47 tahun, telah menjadi pengemudi ojol sejak setahun belakangan.

Ia mengaku senang akhirnya pemerintah turun tangan dalam mengatur tarif ojek online.

"Kalo ada aturannya begini artinya ada payung hukum buat ojek online. Kita selama ini kayak \'kekasih yang tidak dianggap\', cuma dibutuhkan doang tapi enggak diakui," tuturnya.

Tapi dia juga berharap ke depan pemerintah turut mengatur perlindungan hak pengemudi ojek online sebagai pekerja, yang menurutnya selama ini dalam posisi yang rentan diberhentikan atau dikenakan sanksi sepihak oleh perusahaan aplikator.

"Kalau penumpang bertemu driver bermasalah bisa langsung mengeluh ke aplikator, tapi kalau giliran kita yang bertemu penumpang yang bermasalah, apa cari gara-gara dan mereka main lapor saja ke aplikator."

"Kami mau mengadu kemana dan kami gak bisa komplain\'.

"Aplikator biasanya langsung kasih sanksi, Akun kita tiba-tiba di suspend, kita gak bisa dapat order, kan repot. Jadi nasib driver ini selalu kayak telur di ujung tanduk." tuturnya kepada Iffah Nur Arifah dari ABC Indonesia.

Sementara menurut Syarief sebagai mitra dari perusahaan aplikasi transportasi online, pengemudi sangat dituntut berkinerja baik.

"Kita harus usahakan akun kita \'sehat\' agar dapat order banyak, jangan sampai akun kita \'sakit\' alias banyak catatan di sistem aplikator. Entah kita mungkin sering nolak order atau dikomplain pelanggan, itu server di aplikasi bakal terbaca dan akan males kasih kita order." tuturnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved