WSU Ciptakan Kamera Pencegah Satelit Bertabrakan Di Luar Angkasa
Universitas Western Sydney di New South Wales, Australia berhasil menciptakan kamera dengan teknologi pertama di dunia yang dapat…
Universitas Western Sydney di New South Wales, Australia berhasil menciptakan kamera dengan teknologi pertama di dunia yang dapat melacak objek di luar angkasa dalam waktu seketika yang mampu mencegah satelit bertabrakan di ruang angkasa.
Kamera yang diberi nama Astrosite ini dikembangkan di Western Sydney University (WSU) bekerjasama dengan angkatan udara Australia (RAAF) dan diklaim sebagai terobosan penting yang mengubah pemantauan kesadaran situasi di ruang angkasa.
Rancangan dari kamera baru ini terinspirasi oleh anatomi manusia, kata pencipta Astrosite, Associate Professor Greg Cohen.
"Satelit ini dimodelkan dari mata manusia, reseptor foto aktual di retina dan cara mereka mengirim informasi, karena mereka tidak memotret bingkai, mereka tidak mengambil gambar, mereka hanya mengirimkan perubahan."

Kamera canggih ini sekarang sedang dalam proses pengiriman melalui kontainer dan akan dipamerkan di ajang Australian International Airshow di Victoria minggu depan.
"Sangat sulit untuk melacak objek di luar angkasa," kata Profesor Greg Cohen.
"Ada banyak sampah antariksa di sana, sudah ada banyak satelit di sana, dan manusia meluncurkan lebih banyak satelit setiap harinya.
"Jadi situasi ini akan menjadi masalah terkait kepentingan nasional dan internasional ... untuk memastikan bahwa semua satelit itu tidak bertabrakan."
Kamera astrosite juga tidak perlu dalam kondisi diam untuk bisa dioperasikan, artinya kamera ini bisa dipasang di pesawat, kereta api atau kapal.
\'Terobosan baru yang penting\', kata RAAF
Mobilitas kamera membuat sektor pertahanan Australia bersemangat tentang kemungkinan pengaplikasian kamera ini.
Astrosite dikembangkan bersama Royal Australian Air Force sebagai bagian dari Plan Jericho - sebuah inisiatif yang bertujuan untuk Angkatan Udara Australia (RAAF) yang siap menghadapi tantangan di masa depan.

"Ini akan memungkinkan kami untuk melihat ke ruang angkasa pada siang hari, dan selama periode yang dapat diamati," kata Kapten Jerome Reid, Direktur Plan Jericho, kepada AFP.
"Dan ini adalah kamera terobosan baru yang sangat menentukan untuk bagaimana kita akan melakukan kesadaran terhadap situasi di ruang angkasa di masa depan.