Senin, 6 Oktober 2025
ABC World

Upaya Lahirkan Generasi Anti-Korupsi di Kalangan Anak Muda Indonesia

Praktik korupsi terus menjadi masalah besar di Indonesia, terutama di kalangan pegawai dan pejabat pemerintahan, ironisnya semakin…

Praktik korupsi terus menjadi masalah besar di Indonesia, terutama di kalangan pegawai dan pejabat pemerintahan, ironisnya semakin sedikit generasi muda yang peduli soal itu.

Hal tersebut dikatakan Adnan Topan Husodo, koordinator lembaga anti-korupsi, \'Indonesian Corruption Watch\' (ICW), melihat berkurangnya kemunculan aktivis-aktivis muda yang menyoroti masalah korupsi.

"Regenerasi aktivis anti korupsi mengkhawatirkan, semakin sedikit yang memiliki concern terhadap itu," kata Adnan.

ICW mencoba mengatasi masalah untuk dapat mencetak aktivis-aktivis muda anti-korupsi yang baru lewat \'Sekolah AntiKorupsi\' yang sudah digelar sejak tahun 2013.

Hingga tahun 2018 lalu, Adnan mengatakan jumlah alumninya baru sekitar 100 orang, karena satu angkatan mengakomodir sekitar 25 anak muda.

"Mereka adalah para mahasiswa yang maksimal berusia 25 tahun dan diprioritaskan untuk mereka yang aktif di lembaga kemahasiswaan atau di lembaga swadaya masyarakat," jelasnya kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Ia menambahkan meski namanya adalah \'sekolah\', programnya digelar selama 10 hari.

Para pesertanya akan belajar semua hal terkait korupsi, penyelewengan uang, serta cara pencegahannya.

"Kita mengembleng mereka dengan pelajaran ideologi anti-korupsi, pengetahuan umum mengenai anti korupsi, mulai dari aspek teori, hukum, dan dampaknya."

"Kemudian kita juga mengembangkan kemampuan mereka, seperti cara melakukan investigasi, mengkaji anggaran, menganalisa APBD, hingga mengajukan akses informasi publik," kata Adnan.

Di tahun 2019, ICW membuka kelas khusus sekolah antikorupsi bagi mereka yang berprofesi sebagai guru dan tenaga pengajar honorer, dengan batasan usia maksimal 45 tahun.

Selain Sekolah Antikorupsi, tahun lalu ICW juga membuat program \'Akademi Antikorupsi\' yang bertujuan untuk menanamkan pendidikan anti-korupsi sejak dini dengan berbasis teknologi.

Berbeda dengan sekolah anti-korupsi, program ini terbuka bagi masyarakat luas, dimana mereka bisa belajar hal-hal terkait korupsi dan pemberantasannya lewat media internet.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved