Militer Indonesia Tolak Tuduhan Gunakan Senjata Kimia Di Papua
Militer Indonesia menampik tuduhan "konyol" kalau pihaknya telah menggunakan senjata kimia terlarang untuk menundukkan pasukan separatis…
Gubernur Papua Lukas Enembe menyerukan diakhirinya operasi militer, dan mengatakan "penindakan yang dilakukan ini sudah cukup".
"Saya, sebagai Gubernur Papua, meminta Presiden Jokowi [Joko Widodo] untuk menarik semua pasukan di Nduga," katanya.
Kepala polisi Indonesia di Papua, Inspektur Jenderal Martuani Sormin, mengatakan kepada ABC: "TNI dan polisi tidak menggunakan bom fosfor atau bom jenis apa pun."
"Australia memiliki motif untuk membuat kesan buruk [Indonesia] di hadapan komunitas internasional," katanya.
Ketika ditanya apakah operasi keamanan akan ditunda selama Natal, seperti yang diminta oleh para pemimpin Papua, ia menjawab:
"Tidak ada yang bisa menghentikan tugas polisi dan TNI untuk menjaga dan mengamankan negara, termasuk di Mbua dan Nduga."
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan bahwa Pemerintah Australia menyadari akan laporan kekerasan yang berlanjut di Nduga, termasuk "tuduhan yang tidak diverifikasi mengenai penggunaan \'proyektil fosfor\'."
"Pemerintah Australia mengutuk semua kekerasan di Papua, yang mempengaruhi warga sipil dan pihak berwenang sejenisnya," kata juru bicara itu.
"Kami terus memantau situasi, termasuk melalui misi diplomatik kami di Indonesia."
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.