Akademisi Berkewarganegaraan Ganda Australia-Iran Ditahan di Teheran
Seorang akademisi Universitas Melbourne telah ditahan di Iran setelah dituduh sebagai "spionase sosial" dan "berkolaborasi" dengan…
"Orang-orang cenderung melakukan studi di mana mereka mungkin berada pada risiko," katanya.
"Universitas-universitas tak mampu membiarkan para akademisi masuk ke area di mana mereka mungkin akan dikurung, saya akan menyarankan, dengan alasan palsu, dan tentu saja alasan memiliki implikasi jangka panjang."
"Ini pelanggaran yang mengerikan baik terhadap kebenaran dan terhadap kemajuan akademis."
Mengapa kewarganegaraan ganda?
Reporter Washington Post, Jason Rezaian, memiliki pengalaman langsung dari sistem penjara Iran, setelah menghabiskan satu tahun setengah di penjara sana atas tuduhan "propaganda yang menghasut".
Seharusnya tak mengejutkan siapapun ketika seorang warga negara ganda ditahan, itu bagian dari strategi kebijakan luar negeri Iran," katanya.
Rezaian yakin penangkapan Dr Hosseini Chavoshi adalah bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap warga negara ganda oleh sayap intelijen dari Korps Polisi Revolusioner Islam (IRGC) untuk meminimalkan kontak antara Iran dan dunia luar.
"Titik kontak utama antara masyarakat Iran dan negara-negara lain adalah warga negara ganda yang bekerja di berbagai bidang," katanya.
"Ini adalah peringatan kepada orang lain, tetapi juga itu adalah cara untuk menahan arus informasi."
"Dalam pikiran pejabat Iran, agen spionase bisa berupa universitas di Australia, Amerika, Kanada atau Uni Eropa."
"Mereka memberlakukan kebijakan yang sangat lebar, dan orang-orang yang melakukan pekerjaan penting yang bisa mengatasi masalah di masyarakat - apakah itu lingkungan, dalam hal ini tentang demografi, kebebasan ekspresi - mereka benar-benar ingin menutup diskusi publik semacam ini . "
Ia mengatakan ada banyak kasus di mana orang yang bekerja di Iran dengan izin negara itu dipenjarakan dengan tuduhan yang salah.
"Dan sayangnya, saya pikir kebenaran yang sebenarnya di sini adalah bahwa ia membuat fakta-fakta yang diketahui dunia bahwa, untuk alasan apa pun, pembentukan Republik Islam dianggap tidak bisa diterima," katanya.

Rezaian mengatakan tuduhan spionase digunakan sebagai cara untuk mencirikan penahanan sebagai kekhawatiran hukum, dan penting bahwa lembaga pendukung bersikap transparan tentang karakter sebenarnya dari pekerjaan akademisi tersebut.
"Saya berpendapat bahwa ini adalah keprihatinan seluruh dunia," katanya.
Tidak jelas kapan Dr Hosseini Chavoshi akan menghadapi persidangan.
Departemen Luar Negeri Australia belum berkomentar selain mengatakan bahwa pihaknya memberikan bantuan konsuler kepada warga Australia.