Senin, 6 Oktober 2025
ABC World

Sunat Perempuan di Malaysia Diwajibkan Tapi Tak Diatur Prosedurnya

Saat usianya menginjak 9 tahun, Fa Abdul baru mengetahui jika ia pernah disunat saat masih bayi.Ia adalah satu dari jutaan perempuan…

Saat usianya menginjak 9 tahun, Fa Abdul baru mengetahui jika ia pernah disunat saat masih bayi.

Ia adalah satu dari jutaan perempuan di Malaysia yang percaya sunat perempuan bisa melindungi anak-anak perempuannya dari "dosa".

"Banyak keluarga Muslim di Malaysia akan mengatakan jika sunat akan melindungi perempuan tumbuh besar dan menjadi liar," kata Fa.

Pengalaman Fa diceritakan setelah sebuat dokumenter terbaru Malaysia, berjudul \'The Hidden Cut\' dirilis awal November lalu.

Chen Yih Wen, senior produser dari sekelompok jurnalis R.AGE yang memproduksi dokumenter tersebut mengatakan mereka sudah mulai produksi sejak Malaysia mendapat kecaman di sebuah forum PBB bulan Februari 2018.

Saat sedang produksi film, mereka menemukan jika praktik sunat perempuan semakin marak dilakukan di klinik-klinik swasta di Malaysia, tapi tidak memiliki peraturan dan standar prosedur.

Fa Abdul, seorang wartawan yang kini bekerja bersama Malaysiakini, melahirkan anak pertamanya saat ia masih berusia 20 tahun.

\'Hanya ikuti budaya dan berhenti bertanya\'

Karena tekanan keluarga dan agama, bayi perempuannya juga terpaksa disunat.

"Dokter menarik bagian labia dan kemudian menggunakan alat seperti jarum untuk menggorek bagian klitorisnya," ujarnya kepada Erwin Renaldi dari ABC di Melbourne.

"Darah keluar dan anak saya mulai menangis."

Baru saat ia berusia 30 tahunan pandangannya soal sunat perempuan berubah, setelah ia mengetahui jika tidak ada manfaatnya bagi kesehatan dan itu hanyalah sebuah perintah berlandaskan agama.

"Kita lahir dalam budaya itu dan masyarakat berharap kita melakukannya," ujarnya.

"Otomatis saja melakukannya, kita hanya ikuti budaya dan berhenti bertanya."

"Saat jadi ibu saya masih muda dan naif dan tidak tahu apa yang saya lakukan. Saya bertanya pada diri sendiri, kalau tidak ada manfaatnya lalu mengapa kita melakukannya?"

\'Kita mencampurbaurkan dengan Islam\'

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved