Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Setelah Kosong 2 Tahun, Trump Tunjuk Dubes Baru Untuk Canberra

Menjelang Pemilu Sela yang krusial, Presiden Amerika Serikt (AS), Donald Trump, akhirnya memilih duta besar baru untuk Australia.…

Menjelang Pemilu Sela yang krusial, Presiden Amerika Serikt (AS), Donald Trump, akhirnya memilih duta besar baru untuk Australia.

Poin kunci:

• Pengangkatan Arthur B Culvahouse Jr akan mengakhiri kekosongan selama dua tahun dari posisi yang ditinggalkan oleh duta besar terakhir, John Berry
• Diplomat Departemen Luar Negeri AS, James Carouso, telah melaksanakan tugas de facto duta besar dalam perannya sebagai Kuasa Usaha
• Australia menjadi salah satu sekutu terakhir Amerika yang baru memiliki duta besar lewat penunjukkan Trump

Presiden AS itu telah memilih pengacara veteran dari Partai Republik, Arthur B Culvahouse Jr, untuk ditugaskan ke Canberra selama sisa dua tahun masa jabatan Trump.

Jika disetujui oleh Senat AS, penunjukan pria 70 tahun itu akan mengakhiri kekosongan dua tahun dari posisi yang ditinggalkan oleh duta besar terakhir, John Berry, pada minggu-minggu terakhir masa jabatan kedua Barack Obama di Gedung Putih.

Sejak saat itu, diplomat karir dari Departemen Luar Negeri AS, James Carouso, telah melakukan tugas de facto duta besar dalam perannya sebagai Kuasa Usaha.

Culvahouse Jr adalah penasihat hukum berpengalaman yang bekerja sebagai penasihat untuk Presiden Ronald Reagan antara tahun 1987 dan 1989.

Berlatar belakang sebagai pengacara di Tennessee, Culvahouse Jr memimpin firma hukum multinasional, O\'Melveny dan Myers LLP, sebelum bergabung dengan staf senator Tennessee, Howard Baker, dan membenamkan diri dalam politik di Washington DC.

Belakangan ini, ia berada di komite Partai Republik untuk pemilihan pasangan calon wakil presiden -pertama kali memasangkan Sarah Palin dari Alaska dengan John McCain pada tahun 2008 dan kemudian mengajukan calon untuk Trump dengan menempatkan senator Indiana, Mike Pence, pada tahun 2016.

Trump sekarang membalas jasa atas pengabdian Culvahouse Jr di pemerintahan Republik.

Diputuskan larut malam sebelum Pemilu Sela untuk kongres, Gedung Putih tampaknya bergegas menuntaskan kewenangan presiden -kemungkinan sebagai jaminan atas hilangnya kontrol di Senat.

Meski beberapa pakar memprediksi mayoritas Senat akan benar-benar beralih ke Partai Demokrat, kemungkinannya cukup untuk menjelaskan mengapa pemerintahan Trump ingin menggunakan sisa dua bulan dari

Kongres AS ke-115 untuk memilih Duta Besar di Canberra.

Karena itu, lusinan nominasi dari presiden sudah mandeg di Senat dengan berbagai alasan, tidak semuanya terkait dengan kerasnya perlawanan dari Partai Demokrat.

Australia tergolong terakhir

Australia adalah salah satu dari sekutu utama terakhir Amerika yang tidak memiliki duta besar hasil penunjukkan Trump.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved