Mantan Jurkam Capres-Cawapres RI Akui Jadi Pencipta Hoaks Terbaik
Mantan Juru Kampanye Nasional (jurkamnas) pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo-Sandi, yakni Ratna Sarumpaet, mengakui…
Tudingan itu lantas dibalas Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, yang menyebut Tompi sebagai dokter kardus.
Belakangan, beredar sebuah foto di media sosial yang membandingkan latar foto Ratna dengan dekorasi dinding di Rumah Sakit Khusus Bina Estetika, Jakarta.
Ratna sendiri menuturkan, kebohongan itu ia buat karena anak-anaknya menanyakan lebam di wajahnya.
“Saya terus mengembangkan ide pemukulan itu dengan beberapa cerita seperti yang diceritakan dan ada kebenarannya dengan apa yang saya katakan pada anak-anak saya.
Jadi selama seminggu lebih sebenarnya cerita itu hanya berputar-putar di keluarga saya dan hanya untuk kepentingan saya berhadapan dengan anak-anak saya. Tidak ada hubungannya dengan politik, tidak ada hubungannya untuk keluar.”
Capres Prabowo Subianto bahkan menggelar konferensi pers pada tanggal 2 Oktober, meminta pihak berwenang untuk mengusut pelaku kekerasan terhadap jurkamnasnya.
Keesokan harinya, Ratna justru mengungkap kebohongan yang diciptakannya.
“Jadi tidak ada penganiayaan. itu hanya cerita khayal yang diberikan entah oleh setan mana ke saya dan berkembang seperti itu, saya tidak sanggup melihat bagaimana Pak Prabowo membela saya dalam sebuah jumpa pers,” beber Ratna di depan pers di Jakarta.
Reaksi politisi
Menanggapi permintaan maaf Ratna pada hari Rabu (3/10/2018) sore, Prabowo Subianto turut meminta maaf kepada masyarakat. Ia bahkan langsung memerintahkan partainya untuk memecat perempuan asal Tapanuli Utara tersebut.
Beragam komentar, kecaman dan pembelaan-pun kembali muncul di media sosial.
Dahnil Simanjuntak, juru bicara tim pemenangan Prabowo-Sandi mengatakan di Twitter bahwa “Kebaikan dan kemurahan hati adalah kelemahan kami”, menanggapi pengakuan Ratna. Postingan inipun langsung mendapat komentar beragam.
Cawapres Sandiaga Uno, seperti dikutip berbagai media, bahkan mengatakan dirinya akan melapor apabila ada anggota tim-nya yang menyebar hoaks.
"Saya pernah memberikan pernyataan statement bahwa anggota badan kita yang melakukan hoaks, kita akan laporkan ke polisi itu pasti akan kita tindak lanjuti," ujar Sandi.