Kamis, 2 Oktober 2025
ABC World

Korut Tolak Serahkan Nuklir Jika Sanksi Bagi Negaranya Masih Diberlakukan

Menteri Luar Negeri Korea Utara kepada sidang umum PBB mengatakan bahwa tidak mungkin negaranya akan menyerahkan senjata nuklir mereka…

"Tidak juga. Dia {Kim Jong Un] menulis surat-surat yang indah kepadaku. Surat-surat itu bagus. Lalu kami saling menyukai," kata Trump.

"Saya benar-benar bersikap keras dan begitu juga dia. Dan kami akan saling berkomunikasi, dan kemudian kami jatuh cinta. Oke?"

Presiden Trump kemungkinan mengacu pada surat-surat yang dia terima Kim Jong Un yang oleh juru bicara Gedung Putih ketika itu Sarah Sanders digambarkan sebagai "surat yang sangat hangat, sangat positif."

Presiden Donald Trump juga mencegah kritik media terkait pujiannya untuk Presiden Kim.

"Sekarang mereka akan mengatakan, \'Donald Trump mengatakan mereka jatuh cinta. Betapa mengerikannya itu? sangat tidak sikap seorang presiden sekali,\'" kata Trump kepada rapat umum.

"Tapi daripada memiliki 10.000 orang di luar mencoba masuk ke arena yang penuh sesak ini, kami akan memiliki sekitar 200 orang yang berdiri di sana. Sangat mudah untuk menjadi presiden."

Komentarnya ini disampaikan menyusul pujiannya untuk Presiden Kim di PBB awal pekan ini.

Presiden Trump, yang tahun lalu mengancam untuk "benar-benar menghancurkan" Korea Utara dan menyebut Kim Jong Un sebagai "pria roket kecil" dalam pidatonya yang berapi-api di sidang umum PBB, menumpuk pujian pada Kim atas keberaniannya dalam mengambil langkah-langkah untuk melucuti senjata nuklir, tetapi mengatakan masih banyak pekerjaan harus dilakukan dan sanksi harus tetap diberlakukan sampai denuklirisasi Korea Utara terealisasi.

Pada hari Rabu, Trump mengatakan dia tidak memiliki kerangka waktu untuk ini, mengatakan "Jika dibutuhkan dua tahun, tiga tahun atau lima bulan - tidak masalah."

China dan Rusia berpendapat bahwa Dewan Keamanan PBB harus memberi imbalan kepada Pyongyang atas langkah-langkah yang diambil.

Namun, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis bahwa "penegakan sanksi Dewan Keamanan harus dilanjutkan dengan penuh semangat dan tanpa gagal sampai kita menyadari denuklirisasi sepenuhnya, final, diverifikasi."

Dewan Keamanan telah dengan suara bulat meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara sejak 2006 dalam upaya untuk menghentikan pendanaan untuk program rudal nuklir dan balistik Pyongyang.

ABC/Wires

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved