Polisi Malaysia Sita Tas Hermes dan Uang Dari Najib Razak
Polisi Malaysia menyita 284 tas desain termasuk tas Hermes Birkin, serta 72 koper yang berisi uang tunai, perhiasan dan barang berharga…
Polisi Malaysia menyita 284 tas desain termasuk tas Hermes Birkin, serta 72 koper yang berisi uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya sebagai bagian dari korupsi dan investigasi pencucian uang atas mantan Perdana Menteri Najib Razak.
Kepala Kepolisian urusan kejahatan komersial Amar Singh mengatakan, barang-barang berharga itu disita dalam penggeledahan yang dimulai pada Kamis malam di apartemen-apartemen yang terkait dengan Najib di sebuah properti kelas atas di Kuala Lumpur.
Singh mengatakan penyitaan adalah bagian dari penyelidikan skandal korupsi di dana negara 1MDB, yang juga sedang diselidiki oleh Amerika Serikat dan negara lain.
Penyelidik AS mengatakan rekan-rekan Najib mencuri dan mencuci US$ 4,5 miliar dari dana tersebut, beberapa di antaranya jatuh di rekening bank Najib, dan $ 30,6 juta digunakan untuk membeli kalung berlian merah muda untuk istrinya.
Najib, yang koalisinya digulingkan dalam kekalahan pemilu yang menakjubkan pekan lalu, membantah melakukan kesalahan.

Stasiun-stasiun televisi menunjukkan rekaman polisi mengangkut kotak-kotak oranye yang berisi tas dan koper dengan berbagai ukuran dari properti.
Singh mengatakan penyitaan termasuk tas Hermes Birkin, uang tunai dalam berbagai mata uang, jam tangan dan "sejumlah besar" perhiasan.
Istri Najib, Rosmah Mansor, dikenal di Malaysia karena kesukaannya pada tas Hermes Birkin yang harganya bisa mencapai $ 16.000 hingga lebih dari $ 266.000.
Singh menolak untuk mengatakan siapa pemilik apartemen tetapi, "pencarian dilakukan sehubungan dengan penyelidikan kami untuk 1MDB".
Dia mengatakan polisi juga melakukan penggerebekan serentak di beberapa lokasi lain, termasuk rumah keluarga Najib, bekas kantornya sebagai perdana menteri dan tempat tinggal resmi.
Dokumen yang terkait dengan 1MDB disita dari kantor dan polisi masih berusaha membuka brankas di rumah Najib, katanya.
Mahathir membuka kembali penyelidikan korupsi
Singh menolak untuk mengatakan apakah penyitaan itu cukup untuk mendakwa Najib, dengan mengatakan pencarian bukti masih berlangsung.
Perdana Menteri baru Mahathir Mohamad, yang memimpin aliansi oposisi untuk kemenangan dalam pemilu 9 Mei yang mengakhiri pemerintahan koalisi Najib 60 tahun, membuka kembali penyelidikan atas 1MDB.
Dr Mahathir, 92, mengatakan penyelidikan awal menunjukkan skala kesalahan oleh pemerintahan Najib lebih serius dari yang diperkirakan.