Intelijen Australia Ingin Operasi Selama Pendudukan RI di Timor Timur Tetap Rahasia
Operasi intelijen Australia yang terjadi selama pendudukan Indonesia di Timor Timur harus tetap dirahasiakan, kepala badan mata-mata…
"Ini akan menjadi kemenangan nyata bagi kita semua yang peduli dengan transparansi.
"Apa data intelijen, dinas intelijen rahasia menjelaskan kita tentang perkembangan di Timor atau mengetahui sebelumnya tentang pembunuhan para jurnalis itu?"
Bukti ASIS harus dirahasiakan selama persidangan pribadi
Sebagian besar proses dalam sidang pengadilan bersejarah hari ini akan dirahasiakan setelah Pelaksana Jaksa Agung Greg Hunt pekan lalu menyetujui permintaan ASIS sebagian dari buktinya diberikan secara pribadi.
Dalam surat tertanggal 19 April menjelaskan keputusannya, Hunt mengatakan dia telah "memberikan pertimbangan serius untuk semua materi dan alasan untuk dan terhadap pengungkapan informasi".
"Saya telah menetapkan bahwa pengungkapan informasi ini akan bertentangan dengan kepentingan publik dengan alasan bahwa itu akan merugikan keamanan, pertahanan atau hubungan internasional Australia," sebut surat itu.
"Oleh karena itu saya puas bahwa perlu mengeluarkan sertifikat kepentingan umum untuk melindungi informasi yang dikandungnya.
"Sertifikat ini juga akan mencakup informasi yang diberikan sebagai bukti yang mengungkapkan isi dari pernyataan rahasia."
Profesor Fernandes mengatakan langkah itu berarti ASIS akan dapat menyerahkan bukti secara rahasia dan ia tidak akan bisa mendengarnya, tetapi kemudian akan diminta oleh pengadilan untuk menanggapi hal itu.
Tautan Australia ke plot CIA di Chili
Di antara catatan ASIS yang bersejarah, Profesor Fernandes juga berharap untuk dirilis adalah yang meliputi operasi agen mata-mata di Chili sebelum kudeta 1973.

Presiden Chili Salvadore Allende digulingkan oleh pasukan militer yang memasang diktator Augusto Pinochet.
Dua petugas dari ASIS ditempatkan di Santiago setelah permintaan resmi dari Amerika Serikat, tetapi sedikit yang diketahui tentang kegiatan mereka.
"ASIS menjalankan agen di Chili untuk Amerika Serikat, dan jika Amerika Serikat dapat merilis 16.000 halaman catatan tentang keterlibatannya dalam kudeta di Chile, tentunya Australia dapat melakukan hal yang sama," kata Profesor Fernandes.