Dua Diplomat Australia Ikut Diusir Dari Rusia
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull membenarkan dua warga Australia masuk dalam daftar 59 pejabat yang diusir dari Rusia menyusul…
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull membenarkan dua warga Australia masuk dalam daftar 59 pejabat yang diusir dari Rusia menyusul kebuntuan yang kian memburuk dengan Barat atas percobaan pembunuhan agen ganda Rusia dan puterinya, di Salisbury, Inggris.
PM MalcolmTurnbull pada Sabtu (31/3/2018) mengatakan dua orang diplomat Australia telah diberi waktu tujuh hari untuk meninggalkan Moskow, Rusia.
"Ini adalah reaksi yang mengecewakan, meskipun tidak terduga, reaksi Pemerintah Rusia terhadap keputusan Pemerintah Australia untuk mengusir dua diplomat Rusia yang bekerja sebagai perwira intelijen yang tidak dideklarasikan," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Staf yang akan diusir dari kedutaan Australia di Rusia memenuhi fungsi diplomatik dan konsuler mereka sesuai dengan Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik dan konsuler, dan tidak ada pembenaran untuk tindakan ini oleh Rusia."
Sebagaimana diketahui Australia pada Selasa (27/3/2018) pekan lalu mengumumkan bahwa mereka mengusir dua mata-mata Rusia, sebagai bentuk solidaritas terhadap Inggris.

(Reuters: Tatyana Makeyeva)
Rusia pada Jum’at (30/3/2018) Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil pejabat kedutaan senior dari 19 negara yaitu Australia, Albania, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Belanda, Kroasia, Ukraina, Denmark, Irlandia, Spanyol, Estonia, Latvia, Lithuania, Makedonia, Moldova, Rumania, Finlandia, Norwegia, Swedia, Kanada, dan Republik Ceko. Mereka adalah perwakilan diplomatik dari negara-negara yang mendukung Inggris dan Amerika Serikat mengecam Moskow atas usaha pembunuhan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.
Semua perwakilan diplomat itu terlihat tiba dengan kendaraan resmi mereka di gedung kementerian Luar Negeri RUsia bergaya gothic di Moskow.
"Mereka [para diplomat] diserahkan nota protes dan diberitahukan bahwa sebagai bentuk tanggapan atas tuntutan yang tidak beralasan dari negara-negara yang telah mengusir para diplomat Rusia, maka Rusia menyatakan staf diplomatik yang bekerja di kedutaan negara-negara tersebut yang berada di Federasi Rusia sebagai orang yang tidak diinginkan alias persona non grata,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Inggris diminta kurangi personil diplomatik

Krisis diplomatik antara Inggris dan Rusia juga terus memburuk dimana Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow juga telah memerintahkan Inggris untuk mengurangi kembali staf diplomatik dan teknisnya di Rusia sebanyak "lebih dari 50 orang”.
Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Inggris, Laurie Bristow pada hari Jumat (30/3/2018) dan mengatakan kepadanya bahwa London hanya punya waktu satu bulan untuk memangkas personil diplomatik mereka di Rusia hingga jumlahnya setara dengan jumlah personil misi diplomatik Rusia di Inggris.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, permintaan itu berarti Inggris harus memberhentikan sedikitnya 50 orang staf diplomatik dan teknisnya di Rusia selain 23 diplomat yang sudah lebih dahulu diusir pulang.
"Kami menuntut kesetaraan. Orang Inggris punya 50 orang diplomat lebih banyak daripada Rusia," kata Menlu Rusia Maria Zakharova.
Ketika ditanya apakah itu berarti London saat ini harus memberhentikan 50 staf diplomatik dan teknisnya, dia berkata: "Sedikit di atas 50."