Rabu, 1 Oktober 2025
ABC World

Mark Zuckerberg Minta Maaf Soal Kebocoran Data Facebook

Mark Zuckerberg, pendiri, sekaligus Direktur Eksekutif Facebook telah menggunakan sejumlah iklan di koran-koran Inggris dan Amerika…

Mark Zuckerberg, pendiri, sekaligus Direktur Eksekutif Facebook telah menggunakan sejumlah iklan di koran-koran Inggris dan Amerika Serikat untuk menyatakan permohonan maaf. Hal ini dilakukan setelah skandal yang melibatkan aplikasi buatan Cambridge Analytica.

Dalam permohonan maafnya, Mark mengatakan Facebook sebagai platform jejaring sosial tidaklah layak menyimpan informasi pribadi, jika tidak dapat melindunginya.

Iklan di koran-koran yang memuat tanda tangan Mark juga menyebutkan aplikasi buatan peneliti Cambridge University telah membocorkan data jutaan pengguna Facebook sekitar empat tahun lalu.

"Ini adalah pelanggaran kepercayaan, dan saya menyesal kita tidak bisa melakukan lebih banyak soal ini. Sekarang kita mengambil langkah untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi," ujar iklan tersebut.

Masalah privasi Facebook telah mendapat kecaman setelah Cambridge Analytica, perusahaan konsultan politik yang berafiliasi dengan kampanye pemilihan Presiden Donald Trump 2016, mendapatkan data secara tidak tepat.

Perusahaan ini dituduh telah memberikan pengaruh bagaimana orang-orang memilih atau bahkan berpikir soal politik dan kemasyarakatan lewat sebuah permainan.

Cambridge Analytica mendapatkan data-data dari seorang peneliti yang membayar 270.000 pengguna Facebook untuk menyelesaikan kuis profil psikologis pada tahun 2014.

Tetapi kuis tersebut juga mengumpulkan informasi tentang teman-teman mereka, sehingga jumlah pengguna yang terkena dampak menjadi sekitar 50 juta orang.

Sejumlah surat kabar yang memuat iklan permohonan maaf adalah The New York Times dan The Washington Post di Amerika Serikat dan The Sunday Times serta The Sunday Telegraph di Inggris.

Dalam permohonan maaf juga disebutkan Facebook membatasi data yang diterima aplikasi saat pengguna masuk. Facebook juga kini menyelidiki setiap aplikasi yang memiliki akses ke sejumlah besar data.

"Kami berharap ada aplikasi lainnya. Dan ketika kami menemukannya, kami akan melarang mereka dan memberi tahu semua orang yang terkena dampak," tulis iklan itu.

Mark menutup penyataan maafnya di koran dengan mengatakan: "Saya berjanji untuk melakukan yang lebih baik untuk Anda."

Tetapi permintaan maaf menghindari penyebutan nama \'Cambridge Analytica\'. Sebaliknya, menulisnya sebagai "aplikasi kuis yang dibuat oleh seorang peneliti universitas".

Nilai saham Facebook telah turun lebih dari $70 miliar, atau lebih dari Rp 700 triliun sejak skandal kebocoran data pengguna Facebook dilaporkan.

Hal ini menjadi ancaman baru terhadap reputasi Facebook. Sebelumnya Facebook diserang karena penggunaan Facebook di Rusia untuk mempengaruhi pemilih Amerika dengan unggahan-unggahan "berita palsu", sebelum dan sesudah pemilu AS 2016.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved