Sosok Dedy Mulyadi dan Isu Agama di Pilgub Jabar
Ketika sejumlah daerah di Indonesia bersiap menghadapi Pilkada serentak 2018, ada sosok seorang bupati yang menolak tunduk kepada…
Ketika sejumlah daerah di Indonesia bersiap menghadapi Pilkada serentak 2018, ada sosok seorang bupati yang menolak tunduk kepada ulama garis keras yang menuduh sang walikota telah membawa kotanya ke jalan sesat.
Sang bupati, Dedi Mulyadi, telah membangun puluhan patung tradisional Sunda di Purwakarta, sekitar 90 kilometer dari Jakarta, yang oleh para kritikusnya disebut "bertentangan dengan Islam".
Penduduk kabupaten ini sekitar 99 persen merupakan penganut Islam, menurut data tahun 2013, dan banyak pemilih di sana melihat patung-patung itu sebagai bentuk ikonografi.
Tapi Kang Dedi, sapaan akrabnya, yakin dia bisa menang dalam pemilihan gubernur Jawa Barat yang akan datang.
"Tantangan terbesar yang saya hadapi dalam pilgub (sebagai Wakil Gubernur) adalah mereka yang mengeksploitasi isu-isu keagamaan," katanya.
"(Lawan saya) tidak bisa menemukan kelemahan untuk menyerang saya, selain isu agama," ujarnya kepada ABC.
Dalam upayanya merebut suara dan liputan pers, Kang Dedi mengemudikan kereta golf keliling kota, melambai dan menjabat tangan para calon pemilih.
Dia bertemu seorang penjual bambu, yang mengeluh tentang istrinya yang sakit dan kurangnya asuransi kesehatan dari pemerintah.
Kang Dedi merespon dengan memberinya uang tunai, lima kali lipat dari harga seluruh bambu yang dijual orang itu, tanpa mengambil bambunya.
"(Kedermawanan) ini sudah biasa bagi saya," ujarnya tertawa.
"Saya sering melakukan hal-hal seperti itu saat melakukan perjalanan keliling daerah. Saya menemukan masalah dan langsung menyelesaikannya," tukas Kang Dedi.
\'Seharusnya Muslim tak pilih orang kafir\'
Di sebuah masjid tak jauh dari sana, ada masalah lebih besar yang sedang berkembang, di mana khatib Asep Jamaludin memberikan khotbah Jumatnya, pekan lalu.
"Jika Anda salah memilih pemimpin, Anda telah melakukan dosa," ujarnya kepada jemaah.
"Tuhan mengatakan bahwa seorang Muslim seharusnya tidak memilih orang kafir untuk menjadi pemimpinnya," tambahnya.