Pengunjuk Rasa Naiki Gedung Parlemen di Melbourne
Hanya sehari setelah polisi di Melbourne mengatakan berhasil menggagalkan rencana aksi teror di malam Tahun Baru, seorang pengunjuk…
Hanya sehari setelah polisi di Melbourne mengatakan berhasil menggagalkan rencana aksi teror di malam Tahun Baru, seorang pengunjuk rasa berhasiil turun dari atap gedung parlemen menggunakan tali.
Pria yang digambarkan sebagai seorang pemanjat gunung profesional tampak terlihat menggantung di dinding luar gedung, dengan polisi dan petugas keamanan lain hanya memperhatikan.
Polisi mengatakan empat orang telah ditahan berkenaan dengan protes tersebut dan dibebaskan untuk kembali diperiksa di lain waktu.
Zianna Fuad, yang ikut ambil bagian dalam aksi mengatakan mereka melakukan protes bagi pemberhentian penebangan hutan alami.
"Yang naik itu adalah seorang profesional, dan untuk membantu naik, mereka naik tangga." katanya.
Para pengunjuk rasa ini menghamburkan serbuk kayu di halaman gedung, dan membentangkan selebaran bertuliskan "Logging our forests = extinction" (Merambah hutan kita= kepunahan)
Berhasilnya pengunjuk rasa naik ke atap gedung menimbulkan pertanyaan serius mengenai sistem keamanan di gedung parlemen negara bagian Victoria tersebut.
Hari Selasa, polisi berusaha mengyakinkan publik setelah penangkapan seorang pemuda berusia 20 tahun asal Werribee Ali Khalif Shire Ali yang dituduh hendak menembak mereka yang hadir di Federation Square di malam perayaan Tahun Baru.
Ini adalah rencana serangan kedua yang hendak dilakukan di Fed Square, setelah tahun lalu polisi juga melakukan beberapa penangkapan menjelang Natal.
Polisi mengatakan tidak ada lagi ancaman terhadap komunitas saat ini.
Menyusul penahanan Ali, Wakil Kepala Polisi Victoria Shane Patton mengatakan Ali tidak dianggap \'cocok\' untuk ikut dalam program deradikalisasi.
Namun hari ni, pengacara Ali Rob Stary mengataakn pernyataan Patton tersebut sebagai tidak jujur, karena program deradikalisasi itu sampai sekarang belum ada.
"Program itu tidak pernah diterapkan, dan itulah mengapa saya mengatakan komentarnya sebagai tidak jujur." kata Stary kepada ABC Radio Melbourne.