Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Warga Aborijin di Kimberley Berlakukan Biaya Masuk ke Lokasi Wisata

Sekelompok warga Aborijin di Ujung Utara, Australia Barat telah menjadi kelompok warga pertama yang memberlakukan biaya masuk bagi…

"Saya tidak melihat [bagaimana] hal semacam itu dianggap suatu yang berlebihan”.

Biaya terlalu mahal

Tapi tidak semua orang sepenuhnya gembira dengan pengaturan ini.

Air terjun Mitchell Falls
Sistem uang masuk akan berdampak pada wisatawan mengunjungi tempat wisata air terun Mitchell yang spektakuler yang terletak di tanah adat masyarakat Aborijin Wunambal Gambeera di Kimberley, Australia Barat.

AAP: Tony Bartlett

Presiden Asosiasi Pariwisata Laut Kimberley (KMTA),  Chad Avenell mengatakan meski pada prinsipnya  perusahaan pelayaran lokal mendukung langkah tersebut, namun mereka menilai biaya masuk yang diberlakukan terlalu tinggi - dan hal itu berpotensi menempatkan perusahaan penyewaan kapal berskala kecil akan gulung tikar.

"Anggota yang saya wakili umumnya menilai bahwa ini adalah ide yang fantastis," katanya.

Ada juga kekhawatiran tentang prospek berlakunya sistem biaya masuk ganda pada tahun-tahun mendatang, yang mengharuskan perusahaan dan wisatawan melakukan pembayaran biaya masuk ke enam kelompok penutur asli di sepanjang pantai Kimberley.

Papan pemberitahuan bagi para turis di Wunambal Gaambera di Kimberley
Papan pengumuman didirikan yang memberitahukan para pelancong kalau mereka harus memiliki izin resmi untuk memasuki kawasan wisata.

Supplied: Russell Ord

"Kegiatan pariwisata, termasuk pendapatan dari para wisatawan dari biaya masuk pengunjung, harus menjadi bagian penting dari partisipasi ekonomi yang berkelanjutan dari masyarakat Aborijin," kata Menteri Kehakiman Aborijin, Ben Wyatt dalam sebuah pernyataan.

"Namun, kemungkinan penerapan sistem yang terpisah, terlebih lagi kurangnya kejelasan bagi para operator dan potensi penetapan harga yang berlebihan, dapat menghambat pertumbuhan industri pariwisata ini.

"Ini bisa merugikan orang Aborigin, industri pariwisata dan pengunjung di negara kita."

 KMTA mengatakan bahwa mereka lebih memilih orang-orang dikenai biaya masuk per orang per kunjungan yang tidak terlalu mahal - serupa dengan yang dikenakan di taman nasional - yang kemudian dapat didistribusikan ke semua kelompok penutur asli di seluruh pesisir Kimberley.

WAGC juga berencana untuk memperkenalkan sistem perizinan berbasis lahan di tahun-tahun mendatang, yang melibatkan biaya bagi orang-orang yang ingin mengunjungi situs-situs seperti air terjun,  Mitchell Falls melalui jalan darat.

Masyarakat Aborijin Wunambal Gaambera mengatakan bahwa pihaknya ingin berkoordinasi dengan kelompok pemilik tanah adat tetangga mereka untuk [membahas] pemberlakuan biaya masuk  yang terkoordinasi, namun mereka tidak mau menunda untuk menggunakan hak adat mereka.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved