Pengungsi Suriah Jadi Siswa Terbaik di Australia
Seorang pengungsi asal Suriah, Saad Al-Kassab yang baru saja belajar bahasa Inggris di tahun 2014 mencapai nilai tertinggi dalam ujian…
Seorang pengungsi asal Suriah, Saad Al-Kassab yang baru saja belajar bahasa Inggris di tahun 2014 mencapai nilai tertinggi dalam ujian akhir sekolah menengah di sekolahnya di Melbourne.
Tahun 2013, Saad Al-Kassab dan keluarganya mengungsi dari kota Homs di Suriah yang menjadi lokasi perang sipil di negara itu yang telah memakan korban ratusan ribu orang.
Tiga tahun kemudian, Saad Al-Kassab menjadi salah satu siswa terbaik di Catholic Regional College Sydenham, sekitar 25 km dari pusat kota Melbourne, dengan nilai ATAR (semacam NEM) 96.65.
ATAR adalah nilai yang akan digunakan untuk masuk ke universitas di Australia, dengan kemungkinan nilai tertinggi adalah 99.95
"Saya merasa sangat senang. saya merasa bangga." kata dalam wawancara dengan televisi ABC Breakfast.
Sebelum meninggalkan Suriah, Saad hanya bisa belajar di rumah bersama ibunya, sambil berlindung dari serangan mortir dan serangan udara.
Dengan sekolah ditutup dimana-mana, dia harus melakukan perjalanan jauh melewati berbagai pos pemeriksaan, untuk mendatangi tempat ujian yang diselenggarakan di gedung bioskop dan lapangan olahraga.
Saad mulai belajar bahasa Inggris setelah tiba di Australia bulan Juni 2014, awalnya dengan menonton acara televisi Question Time di parlemen (acara perdebatan antara PM Australia dengan Ketua Oposisi) dan juga bergabung dengan Scouts (Pramuka) untuk memperlancar penguasaan bahasanya.
"Cara mereka berbicara (di parlemen), mereka berbicara bahasa Inggris yang benar. Mereka bicara pelan, sehingga kita bisa menangkap kata-kata dengan jelas." katanya.
Karena nilai yang didapatnya, Saad sekarang mendapat beasiswa untuk belajar di Monash University dan berharap untuk masuk Fakultas Kedokteran atau Biomedika.
\'Saya mendapat hidup baru\'
Kemampuan berbahasa Inggrisa Saad ketika tiba pertama kalinya membuatnya susah untuk ke sekolah di Australia, namun dengan tekad dan kerja keras dia akhirnya mendapat hasil yang memuaskan.
"Saya kira hal yang paling susah adalah masuk sekolah pertama kalinya. Masyarakat di sini sangat baik."
"Saya berharap saya bisa membayar semua ini di satu hari nanti."