Kamis, 2 Oktober 2025

Anak yang Sering Didongengkan, Punya Kemampuan Berbahasa Lebih

Kebiasaan orangtua dulu mendongengkan anaknya ternyata bukan sebagai pengantar tidur semata.

zoom-inlihat foto Anak yang Sering Didongengkan, Punya Kemampuan Berbahasa Lebih
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad (tengah) mendongeng di hadapan murid TK Pembina, saat peluncuran buku Tunas Integritas di Indonesia Book Fair 2012 di Istora Senayan Jakarta Pusat, Senin (19/11/2012). Abraham mendongeng dihadapan 17 murid TK Pembina cerita berjudul Bimo Hati-hati. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Syahrul Munir

TRIBUNNEWS.COM - Kebiasaan orangtua dulu mendongengkan anaknya ternyata bukan sebagai pengantar tidur semata. Kebiasaan ini juga membuat anak memiliki kemampuan berbahasa lebih kaya.

Dra Mayke S Tedjasaputra, Msi Play Terapist-Dosen Psikologi UI mengatakan penelitian dirinya tentang kemampuan berbahasa pada anak yang dilakukan di daerah Depok terhadap 100 ibu-ibu menunjukkan ibu yang aktif berinteraksi dengan anaknya, dengan memberikan komik atau buku bacaan sambil didongengkan itu lebih aktif.

"Anak yang sering didongengkan atau dibacakan buku atau komik oleh orangtuanya itu jauh lebih kaya pemahamanan bahasanya dibandingkan dengan anak yang tidak pernah berinteraksi dengan orangtuanya," ujarnya.

Interaksi orangtua dan anak, ini kata Mayke bukan saja merangsang kecerdasan dan pertumbuhan otak si anak, akan tetapi kedekatan orangtua dengan anaknya itu semakin erat.

Berbagai penelitian dari laporan WHO 2004 kata Mayke ketika anak tidak diajak berinteraski anak akan mengalami kekurangan bahasa kognitif dan secara fisik anak tidak menjadi baik.

"Karena mereka menganggap bukan orang yang penting yang tidak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya," tegasnya.

Mayke menegaskan hal ini bisa dilihat dari anak yang dibesarkan di panti asuhan. Meski mereka diberikan makan sama dengan anak yang tinggal bersama orangtuanya di rumah namun tumbuh kembang anak panti itu menjadi terlambat.

"Apalagi dari aspek kognitifnya, itu jauh. Karena mereka jarang diajak bicara," ujarnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved