Kamis, 2 Oktober 2025

Sofyan Wanandi: Saya Malu NTT Justru Tertinggal

Wanandi mengaku kaget ketika pertama datang ke Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat tahun 2012 dan mengetahui NTT masih tertinggal jauh

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Sofyan Wanandi: Saya Malu NTT Justru Tertinggal
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi ...

Laporan Wartawan Pos Kupang, Maksi Marho

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG--Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofyan Wanandi, mengatakan, sistem pendidikan di NTT mempengaruhi lemahnya spirit wirausaha masyarakat di daerah ini.

Ditemui wartawan di sela-sela Musyawarah Propinsi (Musprop) Dewan Pimpinan Propinsi (DPP) Apindo NTT di Hotel Ima Kupang, Jumat (15/3/2013) sore, Wanandi menegaskan, sistem pendidikan di NTT harus diubah dan dipacu kembali, apalagi daerah ini dikenal sebagai pusat misionaris.

Wanandi mengaku kaget ketika pertama datang ke Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat tahun 2012 dan mengetahui NTT masih tertinggal jauh dari propinsi lain di bidang pembangunan ekonomi. Sebab, banyak orang NTT yang berhasil di Jakarta dan di tempat lainnya. Hal itu terkenal dengan pengaruh adanya sistem pendidikan misionaris Katolik di wilayah ini.

"Sekarang ini rasanya seperti ada yang beku. Karena itu, ada kritikan terhadap misionaris di wilayah NTT ini. Saya sebagai mantan aktivis PMKRI merasa malu kalau daerah dengan mayoritas orang Katolik di wilayah NTT ini justru tertinggal. Dan, hal itu dipengaruhi sistem pendidikan yang lemah," tandas Wanandi.

Musprop DPP Apindo NTT berlangsung tiga hari, tanggal 15-17 Maret 2013. Musprop dibuka Asisten II Setda NTT, Andreas Jehalu, dihadiri Ketua DPN Apindo, Sofyan Wanandi, dan para Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota Apindo se-NTT, serta pengurus DPP Apindo NTT.

Wanandi juga mengaku heran karena banyak siswa sekolah di NTT nilai ujian nasional (UN) rendah dan tingkat kelulusan siswa merosot, apalagi pemerintah menilai hal itu biasa saja.

"Sistem pendidikan seperti ini mesti diubah. Masa banyak yang tidak lulus tapi merasa biasa saja. Jangan terima-terima saja kenyataan," kata Wanandi.

Selain masalah pendidikan, demikian Wanandi, masih ada masalah lain yang ikut melemahkan tumbuh kembangnya dunia usaha di NTT. Seperti masalah tanah, sistem hidup yang feodal dan beberapa masalah lainnya. Masalah terpenting adalah sistem pendidikan. Oleh karena itu, kata Wanandi, pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan Apindo serta komponen masyarakat lainnya harus bersama-sama membangun NTT ini. Kejar ketertinggalan yang dialami dan bersatu membangun dunia usaha supaya tercipta lapangan kerja.

Kegiatan Politik
Ketika menyampaikan sambutan saat pembukaan Musprop DPP Apindo NTT, Wanandi mengatakan, selama lima tahun terakhir pemerintah Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan politik. Akibatnya, porsi perhatian pemerintah terhadap kegiatan pembangunan menjadi sangat sedikit dan akibatnya pertumbuhan ekonomi yang dicapai lebih rendah dari harapan.

Khusus kepada pemerintah dan masyarakat NTT yang saat ini sedang pemilukada gubernur dan wakil gubernur, Wanandi mengingatkan agar memilih pemimpin yang berpihak pada pembangunan dan berpihak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Dengan demikian, pembangunan di wilayah ini bisa berjalan baik dan masyarakat lebih cepat mencapai sejahtera. Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten II Setda NTT, Andreas Jehalu, mengatakan, Apindo diharapkan bisa membimbing para pengusaha supaya menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat. Apindo dan para pengusaha diharapkan mendukung pemerintah dan lebih banyak terlibat dalam kegiatan pembangunan sesuai perannya masing-masing sehingga kesejahteraan masyarakat bisa lebih cepat di capai.

Ketua DPP Apindo NTT, Fredy Ongkosaputra mengatakan, berbagai kegiatan telah dilakukan DPP Apindo selama masa kepemimpinannya seperti pelatihan otomotif, pelatihan menjahit dan berbagai kegiatan lainnya untuk menciptakan keterampilan tenaga kerja.

Fredy berharap ke depan para pengusaha bisa semakin banyak menciptakan lapangan kerja sehingga mengurangi pengangguran di wilayah ini dan bisa terlibat dalam berbagai kegiatan pembangunan lainnya.

Ketua Panitia Musprop DPP Apindo NTT, Theo Widodo mengatakan, agenda musprop mengevaluasi program lama dan menetapkan program DPP Apindo NTT yang baru serta memilih ketua dan pengurus DPP Apindo Propinsi NTT yang baru.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved