Selasa, 30 September 2025

Hari Raya Nyepi 2013

Ribuan Umat Hindu Ikuti Melasti Di Tepian Mahakam

, ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Kaltim merayakan Upacara Melasti di tepian sungai Mahakam, Samarinda,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Ribuan Umat Hindu Ikuti Melasti Di Tepian Mahakam
Tribun Kaltim, Doan Pardede
ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Kaltim merayakan Upacara Melasti di tepian sungai Mahakam, Samarinda, Minggu (10/3/2013).

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede

TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA,- Menjelang Hari Raya Nyepi tahun Saka 1935, Selasa (12/3/2013) mendatang, ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Kaltim merayakan Upacara Melasti di tepian sungai Mahakam, Samarinda, Minggu (10/3/2013).

Dijelaskan I Made Subamia, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Samarinda, Upacara Melasti merupakan rangkaian menjelang Hari Raya Nyepi. Dalam upacara ini, seluruh perlengkapan persembahyangan yang ada di pura diusung ke tempat - tempat pembersihan seperti laut, sungai atau sumber mata air yang dianggap suci. Tujuannya untuk memohon tirta amerta sebagai air pembersih dari Sang Widhi.

Sudah 2 tahun berturut - turut Upacara Melasti dilakukan di tepian Sungai Mahakam. Biasanya, upmat Hindu melakukan upacara ini di laut atau tepi pantai.

"Seperti yang sudah disepakati umat Hindu yang ada di Samarinda ini, tahun lalu juga dan tahun ini kita laksanakan ditempat ini. Artinya, walaupun laut, sungai maknanya sama. Tujuannya, kita momohon kepada Tuhan, memohon Tirta Amerta," kata Subamia.

Selanjutnya, adalah Upacara Bhuta Yadnya (Tawur Kesanga). Tawur Kesanga dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Upacara ini bermakna pengusiran terhadap roh -roh jahat (energi negatif) dengan membuat hiasan atau patung mengambarkan buta kala (raksasa jahat) di Bali yang disebut ogoh-ogoh. Setelah upacara usai, ogoh - ogoh akan dibakar, yang bermakna seluruh roh jahat yang ada sudah dimusnahkan. Untuk Samarinda, Upacara Tawur Kesanga akan dilangsungkan di Pura Jagat Hita Karana, pada Senin (11/3) di yang dilanjutkan dengan pawai ogoh - ogoh dengan rute Jl A Yani - Jl
Remaja dan kembali ke Pura Jagat Hita Kirana.

Pada puncaknya, Hari Raya Nyepi, semua umat Hindu tinggal di rumah untuk melakukan puasa, meditasi dan bersembahyang. Semua umat Hindu diwajibkan melakukan Catur Brata Penyepian meliputi 4 larangan dan harus dilaksanakan yakni Amati Geni yakni tidak menyalakan api serta tidak mengobrakan hawa nafsu).

Amati Karya yakni tidak melakukan kegiatan jasmani, melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani. Amati Lelungan yakni tidak bepergian melainkan mawas diri, sejenak merenung diri tentang segala sesuatu yang kita lakukan kemarin, hari ini dan yang akan datang dan terakhir Amati Lelanguan yakni tidak mengobarkan kesenangan melainkan memusatkan pikiran terhadap Sang Hyang Widhi.

Nyepi dilaksanakan pada Selasa (12/3/2013) dimulai saat matahari "Prabata" saat fajar menyingsing hingga fajar menyingsing kembali esok harinya, selama 24 jam.

"Harapan kami sebagai pengurus Parisada, bukan tempat tetapi apa yang menjadikan pemikiran, instrospeksi kita ditahun lalu dan kemudian kita berpikir ditahun depan yang lebih mulia," katanya.

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved