Tribunners / Citizen Journalism
Malam Hari Tidak Boleh Masuk Bandara Internasional SSK Pekanbaru
Saya menggunakan penerbangan pertama dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim
TRIBUNNEWS.COM--Saya menggunakan penerbangan pertama dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) Pekanbaru menuju Jakarta pada Sabtu, 9 Maret 2013.
Untuk menuju bandara yang memiliki visi menjadi world class airport tersebut, saya menggunakan travel dari Dumai yang berangkat pada Jumat, 8 Maret 2013 pukul 20.00 WIB (travel Dumai-Pekanbaru paling malam).
Pada Sabtu, 9 Maret 2013 sekitar pukul 02.00 WIB, travel pun sampai di pintu masuk Bandara SSK yang kabarnya merupakan bandara ketiga tersibuk di Indonesia setelah Cengkareng dan Polonia tersebut.
Di depan saya sudah ada mobil yang tidak diperkenankan masuk oleh petugas pintu masuk Bandara SSK.
Ternyata, total ada 6 orang dari Dumai dengan mobil/travel yang berbeda-beda tidak diperbolehkan masuk oleh petugas pada waktu itu. Mau masuk dengan jalan kaki pun tidak diperbolehkan.
Alasan yang dipergunakan adalah pintu masuk dibuka dua jam sebelum penerbangan pertama. Dikatakan itu adalah kebijakan pimpinan.
Kemudian datanglah Bapak Budi yang disebut-sebut oleh petugas pintu masuk Bandara SSK sebagai PAM AURI. Yang bersangkutan juga tidak memperbolehkan kami masuk dengan alasan yang sama.
Setelah berdiskusi dan mengatakan bahwa kami dari jauh dan bukan berdomisili di Pekanbaru, akhirnya diperbolehkan namun mobil tidak boleh masuk. Akhirnya, kami pun bisa masuk menggunakan mobil patroli.
Ternyata di dalam ada banyak mobil dan calon penumpang juga. Menurut cerita teman saya yang juga salah satu dari 6 orang tersebut, dia sering sampai Bandara SSK jam 2 malam tapi bisa masuk dengan membayar "tarif khusus".
Kami sudah dirugikan oleh kebijakan tidak bolehnya taksi argo (Blue Bird / Riau Taxi), travel, dan mobil charter menaikkan penumpang dari Bandara SSK karena adanya taksi Puskopau dengan tarif non-argo (khusus travel/mobil charter bisa tapi setelah travel/mobil charter membayar "tarif khusus"). Dengan ini, tambah satu lagi kerugian kami.
Mohon penjelasan dan kebijakan Departemen Perhubungan, PT Angkasa Pura, dan AURI mengenai hal tersebut. (B Galih Nugroho)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.