Diadukan ke KPK, Aher Berniat Melaporkan Balik
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersikap biasa, meski dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersikap biasa, meski dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Aher, sapaan akrabnya, dilaporkan dalam kasus dugaan kredit fiktif di Bank Jabar Banten (BJB). Apa kata Aher yang baru saja memenangi Pilgub Jabar versi hitung cepat (quick count)?
"Lho? Kalau kejanggalan kan bukan urusan saya, urusan bank. Apa urusannya dengan saya? Kalau ada kejanggalan urusannya siapa? Urusannya BJB dengan BI (Bank Indonesia). BI yang menjadi kontrol," ujar Aher di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/2/2013).
BI, lanjut Aher, dalam penyelesaiannya, harus memisahkan apakah kasus tersebut perdata atau penyimpangan. Jika perdata, maka diselesikan dengan perdata adminstrasi. Bila penyimpangan, maka diselesaikan secara penyimpangan.
Aher menegaskan, ia tidak tahu menahu masalah tersebut. Sebab, ia bukan lah Direktur Utama BJB.
"Urusan kejanggalan, tahu apa saya soal kejanggalan? Saya bukan Dirut BJB, saya Gubernur Jawa Barat. Aneh juga," ucapnya.
Aher pun berencana menuntut balik pihak-pihak yang melaporkannya.
"Insya Allah. Kita lihat nanti. Itu jelas-jelas fitnah dan tidak ada fakta apa-apa. Tidak ada kerugian apa-apa, tentu saya harus melakukn tindakan hukum kan," katanya. (*)