Penambang Pasir Brantas Kediri Kambuh Lagi
"Baru sebagian kecil yang sudah menerima pelatihan alih profesi peternak ikan dan perajin batako," ungkap Hadi (40), salah satu penambang.

Laporan dari Didik Mashudi wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,KEDIRI - Penambang Pasir Sungai Brantas yang beroperasi di perbatasan Kota dan Kabupaten Kediri, Jawa Timur kambuh lagi. Pantauan Surya Online ada tiga perahu yang beroperasi untuk mengeruk pasir di tengah sungai, Sabtu (16/2/2013).
Sebelumnya penambang pasir ini sempat menghilang selama beberapa hari menyusul operasi gabungan Satpol PP bersama aparat kepolisian. Hanya saja kini penambang kambuh lagi mencari pasir di utara Jembatan Semampir.
Operasi penambang pasir ini memang berada di antara wilayah perbatasan. Jika mereka dirazia petugas dari kabupaten, penambang membawa perahunya ke wilayah kota tepatnya di Kelurahan Mrican, Kacamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Namun jika yang melakukan razia petugas dari Kota Kediri, para penambang itu kabur ke Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Aksi itu dilakukan untuk mengelabuhi petugas.
Ironisnya sejauh ini belum pernah dirancang operasi gabungan untuk menertibkan penambang ilegal.
Penuturan salah satu penambang mengatakan terpaksa menambang pasir karena desakan kebutuhan ekonomi.
Masalahnya rencana alih profesi bagi para penambang yang pernah dicanangkan pemerintah ternyata masih belum mencakup seluruh penambang.
"Baru sebagian kecil yang sudah menerima pelatihan alih profesi peternak ikan dan perajin batako," ungkap Hadi (40), salah satu penambang.
Pasir Sungai Brantas memang banyak diincar untuk material bangunan karena memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan pasir dari kawasan Lereng Gunung Kelud.
Kebijakan dari Pemprov Jatim memang melarang penambangan pasir di Sungai Brantas serta mengalihkan ke lokasi kawasan Lereng Kelud.
Pantauan Surya (tribunnews group) di wilayah Kediri masih ada belasan titik penambang yang beroperasi secara manual maupun menggunakan disel penyedot.
Penambang ilegal itu tersebar di Kras, Mojo, Ngadiluwih, Banjarmlati, Semampir, Jongbiro, Putih dan Purwoasri.