Kualitas Lingkungan Hidup di Jabar Makin Kritis
Kualitas lingkungan hidup di Jawa Barat yang makin menurun dan kian kritis dengan makin meluasnya
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kualitas lingkungan hidup di Jawa Barat yang makin menurun dan kian kritis dengan makin meluasnya kerusakan ekologois sangat memprihatinkan semua pihak. Untuk itu dibutuhkan political will atau kebijakan yang kuat dari pemimpin daerah untuk mengembalikan kondisi lingkungan di Jawa Barat.
Menjawab keadaan itu, calon gubernur nomor urut dua, Irianto MS Syafiuddin mengatakan, ia menyiapkan program untuk memperbaiki kondisi di hulu dan hilir aliran sungai. Hal itu, kata Yance, sapaan akrab Irianto, untuk mencegah timbulnya bencana yang lebih besar lagi di masa mendatang.
Menurut Yance, kondisi hulu di pegunungan yang rusak, bahkan gundul, menjadi salah satu penyebab sering terjadinya bencana banjir di sejumlah wilayah di Jawa Barat.
"Program pengerukan hilir yang dilakukan saat ini tidak efektif, hanya sementara saja. Sekarang memang tidak banjir, tapi nanti besok-besok ya banjir lagi, karena kondisi hulunya tidak diperbaiki," katan Yance di sela kunjungan ke Cipeundeuy, Rabu (13/2/2013).
Perbaikan kondisi hulu ke hilir ini, lanjut Yance, tidak saja bermanfaat untuk menanggulangi banjir, namun juga menjadi daerah resapan air yang bisa dimanfaatkan saat musim kemarau.
Pasangan Cagub dan Cawagub Jabar, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki mengaku akan selalu memperhatikan keseimbangan lingkungan pada setiap derap pembangunan yang akan dilakukan.
Hal tersebut dikatakan Rieke seusai berorasi di hadapan ribuan pengunjung yang sebagian besar kaum ibu di GOR Sukapura, Dadaha, Kota Tasikmalaya, Rabu (13/2/2013). Rieke hadir lebih dulu dan memberikan orasi. Tak lama datang Teten dan mereka pun tampil bareng di atas podium GOR.
"Ya sudah waktunya pelaksanaan pembangunan mesti memperhatikan aspek lingkungan. Jangan sampai ada lagi kerusakan lingkungan gara-gara pembangunan. Semuanya harus seimbang," kata Rieke.
Teten menambahkan, pihaknya pun akan mencoba mengembalikan sejumlah kawasan hutan lindung atau resapan air yang berubah menjadi kawasan permukiman atau kegiatan lainnya. "Kami akan berupaya mengembalikan alam pada fungsi semula sebagai penyangga kebutuhan hidup kita sehari-hari," ujarnya.
Di Karawang, calon gubernur Jabar nomor urut empat Ahmad Heryawan mengatakan, ia dan pasangannya Deddy Mizwar sangat concern pada persoalan lingkungan. "Penanaman pohon terus kita lakukan. Ke depan akan lebih kita tingkatkan," kata Heryawan. kemarin.
Untuk normalisasi Sungai Citarum, Heryawan akan terus melakukan konservasi di hulu. Sedangkan di bagian tengah akan memaksimalkan potensi yang ada sehingga memiliki nilai tambah dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
"Di bagian tengah itu kan ada limbah rumah tangga, ada limbah peternakan sapi milik warga. Nah ke depan kita coba, kotoran sapi itu kita buat bio gas sehingga bisa menjadi listrik untuk masyarakat setempat," ujar Aher.
Menurut Aher, pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu ia akan mengajak seluruh stakeholder di Jawa Barat untuk bersama-sama menjaga lingkungan di Jawa Barat.
Sementara cagub Jabar nomor urut tiga, Dede Yusuf, menjanjikan penggandaan anggaran untuk program lingkungan hidup di Jabar.
"Anggaran terkecil (di APBD Provinsi Jabar) ada di lingkungan hidup. Saya pikir, nantinya harus dua kali lipat dari sekarang," ujarnya saat berkunjung ke tempat pengolahan ikan (TPI) di Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Rabu (13/2). Menurutnya, nilai anggaran untuk lingkungan hidup pada ABPD Provinsi sekitar Rp 30 miliar.
Selain itu, Dede mengatakan bakal menambah tugas Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. "Ia tak hanya membuat amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) melainkan juga untuk mapping (pemetaan) strategy plan penanganan lingkungan hidup di Jabar.
BPLHD membuat blue print mengenai kondisi alam dan lingkungan mulai dari masalah limbah, pencemaran, dan longsor. Politisi Partai Demokrat itu mengaku masalah lingkungan hidup merupakan bagian dari misinya dan calon wakilnya, Lex Laksamana.
Demi memastikan tidak ada lagi perusakan lingkungan, ucapnya, pemerintahannya nanti bakal memberikan lebih banyak pendidikan dan pelatihan mengenai lingkungan hidup.
"Lingkungan rusak karena manusia. Bila manusianya mengerti soal pentingnya lingkungan, akan sedikit saja perusakan," katanya. (Tribun Jabar/set/stf/tom/san)
Baca juga: